- Back to Home »
- Anak Berbakat »
- Perspektif Anak Berbakat Bag. 4 (Bakat, Prestasi, dan Kecerdasan
Posted by : Lisfatul Fatinah
04 April 2012
Bakat (Aptitude)
Bakat adalah kemampuan bawaan atau khusus (spesifik) yang dibawa sejak lahir, sebagai potensi yang masih perlu dikembangkan dan dilatih agar dapat terwujud. Oleh karena itu, adanya pendidikan kebutuhan khusus untuk anak berbakat adalah untuk membantu anak berbakat mengembangkan potensi yang sudah ada pada anak berbakat agar menjadi wujud yang positif.
Kemampuan (Ability)
Kemampuan adalah suatu daya untuk melakukan suatu tindakan sebagai hasil dari bawaan dan latihan. Kemampuan menunjukkan suatu tindakan yang dapat dilakukan sekarang, sedangkan bakat memerlukan latihan dan pendididk agar bakat tersebut dapat dimanifestasikan di masa yang akan datang. Dengan demikian, butuh waktu yang tidak sebentar untuk menunjukkan secara nyata hasil dari bakat (potensi bawaan) yang melekat pada anak berbakat. Misal, seorang anak dengan bakat bermain musik tidak mungkin dapat terlihat keberbakatannya dengan sekali melihat cara anak bermain musik. Ketika anak sudah sering mengasah keberbakatannya dan mampu memainkan musik dengan kualitas tingkat tinggi pada usia muda (misalnya pada usia 5 tahun), maka akan terlihat kemampuan dari keberbakatan anak.
Prestasi
Prestasi adalah perwujudan dari bakat dan kemampuan. Prestasi yang menonjol dalam salah satu bidang mencerminkan bakat yang menonjol dalam bidang tersebut. Akan tetapi, apabila seorang anak berbakat tidak mendapatkan pendidikan yang layak dan tidak dapat mewujudkan kemampuannya, kemungkinan besar anak akan sulit meraih prestasi, sehingga anak menjadi underachiever.
Jadi, bakat dan kemampuan menentukan prestasi seseorang.
Kecerdasan (intelegensi)
Menurut Wechsler, kecerdasan adalah kumpulan atau keseluruhan kapasitas seseorang untuk bertindak secara sengaja, berpikir secara rasional, dan bertindak secara efektif terhadap lingkungan.
Jadi, intelegensi adalah suatu kemampuan mental yang dibawa oleh individu sejak lahir dan dapat digunakan untuk menyesuaikan diri di dalam lingkungan yang baru, serta untuk memecahkan problem-problem yang dihadapi dengan cepat dan tepat.
Hubungan Intelegensi dan Bakat
Hubungan anatara intelegensi dan bakat akan positif apabila seorang anak memiliki IQ tinggi dan memiliki bakat dalam bidang tertentu di bimbing dengan pendidikan yang sesuai dengan keberbakatannya. Jadi dengan IQ tinggi yang dimilikinya, anak dapat mencapai hasil yang lebih tinggi pula secara kuantitas dan kualitas.
Pendapat Para Ahli Mengenai Anak Genius
H.J. Baker dalam bukunya Introduction to Exeptional Children menyatakan bahwa:
Anak Genius (IQ 170-200) memang memiliki kecerdasan luar biasa tetapi kepribadiannya belum tentu terintegrasi dengan baik (berkepribadian yang terpecah).
Bahkan kadang merugikan, hidupnya mengalami kegagalan kerena kurang mendapatkan pengarahan dan pelayanan yang sesuai dengan kecerdasannya.
Berdasarkan pendapat H.J, Baker, dapat disimpulkan bahwa anak genius belum tentu memiliki kepribadian yang baik dan terintegrasi. Selain itu, anak genius juga mengalami kesulitan dalam kehidupannya karena perkembangan pribadinya tidak seimbang (konsep diri yang relatif dan tidak stabil). Jadi, apabila tidak mendapatkan pengarahan dan pelayanan pendidikan khusus dengan baik dan benar, sangat memungkinkan anak genius bisa menjadi anak yang merugikan lingkungan.(*)