- Back to Home »
- Anak Berbakat »
- Perspektif Anak Berbakat Bag. 3 (Pengertian Anak Berbakat)
Posted by : Lisfatul Fatinah
04 April 2012
Pengertian yang digunakan untuk menyebut anak berbakat sangat beragam, sesuai dengan pandangan berbagai kalangan. Adapun perbedaan dalam menafsirkan siapa yang dimaksud dengan anak berbakat adalah relatif terhadap kepentingan berbagai pihak yang cukup relatif. Di bawah ini merupakan pengertian anak berbakat dari ber;bagai tokoh yang berperan dalam perkembangan pendidikan anak berbakat.
Menurut Terman, yang dimaksud dengan anak berbakat adalah anak yang memiliki IQ di atas 140 (superior).
Menurut Utami Munandar, yang dimaksud dengan anak berbakat adalah anak yang memiliki potensi tertentu. Anak berbakat menurut Munandar umumnya meiliki IQ di atas rata-rata minimal 130.
Menurut Renzulli, yang masuk dalam kategori anak berbakat adalah anak yang harus memiliki tiga kemampuan (The Three Ring Conception of Giftedness). Yakni, anak yang memiliki kemampuan umum di atas rata-rata (melalui tes IQ), kreativitas di atas rata-rata, dan memiliki komitmen yang tinggi teerhadap tugas (task commitment).
Menurut U.S Office of Education (U.S.O.E) (Marland, 1971), yang dimaksud dengan anak berbakat adalah anak yang diidentifikasi oleh orang-orang profesional, di mana anak tersebut karena kemampuannya yang sangat menonjol dapat memberikan prestasi yang tinggi.
Menurut Seminar Nasional Pengembangan Pendidikan Luar Biasa (15-17 September 1980), yang masuk dalam kategori anak berbakat adalah anak yang oleh orang-orang profesional diidentifikasi sebagai anak yang mampu mencapai prestasi tinggi karena mempunyai kemampuan yang unggul. Anak tersebut memerlukan program pendidikan yang berdiferesiasi (berbeda) dan/atau pelayanan di luar jangkauan program sekolah biasa agar dapat merealisasikan keberbakatan mereka terhadap masyarakat maupun pengembangan diri sendiri dalam bentuk kemampuan dan prestasi.