- Back to Home »
- Anak Berbakat »
- Perspektif Anak Berbakat Bag. 1 (Pendidikan Anak Berbakat)
Posted by : Lisfatul Fatinah
09 March 2012
Pentingnya Pendidikan Kebutuhan Khusus untuk Anak Berbakat
Anak berbakat masuk ke dalam lingkup pendidikan kebutuhan khusus karena anak berbakat memiliki penyimpangan melebihi anak normal pada umumnya. Sehingga, anak berbakat juga memiliki hak untuk mendapatkan layanan kekhususan dalam pendidikannya untuk bisa menumbuhkembangkan keberbakatannya. Namun, banyak orang beranggapan bahwa anak berbakat tidak memerlukan pendidikan khusus yang sesuai dengan keberbakatannya. Padahal jika anak berbakat diberikan kesempatan dan pelayanan pendidikan kebutuhan khusus yang sesuai, mereka akan memberi sumbangan yang bermakna kepada masyarakat dalam berbagai bidang. Dan, nantinya keberadaan anak berbakat juga dapat memberi peran positif pada kemajuan negara.
Melalui pendidikan kebutuhan khusus yang tepat, anak berbakat dapat diberikan kesempatan yang sama seperti anak normal pada umumnya untuk mengembangkan potensinya. Selain itu, anak berbakat juga dapat mengoptimalkan keberbakatannya dengan pendidikan yang interaktif dan dapat merangsang kemampuan bawaannya. Pendidikan yang tepat juga sangat memungkinkan untuk mencegah penyimpangan perilaku sosial anak berbakat yang belum terpenuhi kepenuhannya.
Jika masyarakat tetap beranggapan bahwa anak berbakat tidak memerlukan layanan pendidikan kebutuhan khusus, perkembangan anak berbakat akan terhambat dan tidak dapat maju lebih cepat untuk memperoleh materi pengajarang yang sesuai dengan keberbakatannya. Hal inilah yang memungkinkan anak berbakat dapat menjadi underachiever (anak berprestasi rendah).
Untuk melayani pendidikan kebutuhan khusus anak berbakat, kita juga harus memahami bahwa anak berbakat merasa minat dan gagasan mereka sering berbeda dengan teman sebayanya. Hal ini menyebabkan anak berbakat merasa dirinya terisolasi dan membentuk konsep diri yang negatif, seperti men-judge diri sebagai anak yang kurang pergaulan, tidak memiliki teman, dan lain-lain. Padahal, karena keberbakatannyalah anak berbakat cenderung memiliki pemikiran dan sikap yang sangat berbeda dengan anak normal pada umumnya. Selain itu, hal ini juga dikarenakan usia mental anak berbakat lebih tinggi dibandingkan usia kronologisnya. Kendati demikian, bagaimanapun juga anak berbakat tetap seorang anak yang memiliki kebutuhan emosional sosial seorang anak.
Karena ketidakpahaman lingkungan terhadap kebutuhan anak berbakat, penelitian membuktikan bahwa lebih dari separuh anak berbakat yang berprestasi jauh di bawah kemampuannya, termasuk underachiever. Jadi, tidak benar jika anak berbakat akan dapat mencapai prestasi tinggi dengan sendirinya dan tidak memerlukan perhatian dan pelayanan pendidikan khusus.
Berdasarkan penjelasan di atas, jika kebutuhan anak berbakat dirancang dengan matang sesuai kebutuhannya, anak berbakat dapat menunjukkan peningkatan yang nyata dalam berprestasi. Sehingga, dapat tumbuh rasa kompetisi dan harga diri yang tinggi pada diri anak berbakat. Dan dengan rancangan pembelajaran yang khusus, anak berbakat dapat belajar untuk bekerja lebih efisien, mengembangkan keterampilan memecahkan masalah dengan baik, mampu melihat solusi dari berbagai sudut pandang. Di samping itu, anak berbakat juga dapat menggunakan pengetahuannya sebagai latar belakang untuk belajar tanpa batas atau sesuai dengan kemampuannya yang melampaui anak normal pada umumnya.
Anak Berbakat dan Inklusi
Dalam kelas inklusi, perbedaan perlakuan yang diberikan guru kepada anak berbakat yang ada dalam kelas sebaiknya dilakukan dengan komunikasi yang baik dan jelas. Dengan demikian, anak normal yang pada umumnya mampu menerima dan memahami keadaan teman lainnya yang berbakat.