- Back to Home »
- Sepotong Inspirasi »
- O My God, You're So Romantic!
Posted by : Lisfatul Fatinah
17 October 2013
Tuhan selalu punya cara istimewa
untuk mengingatkan yang lupa, menegur yang salah, dan menyapa yang tenggelam
dalam lamun asa.
Saya selalu terpesona dengan
segala cara yang Tuhan lakukan pada diri saya. Setiap kejutan yang
dihadiahkan-Nya, selalu membuat saya kembali jatuh cinta pada-Nya.
Sejak menyadari berkotak-kotak
hadiah dari-Nya, saya semakin percaya bahwa cinta tidak selalu tentang indah.
Dan romantis tidak selalu tentang cokelat atau bunga.
Misalnya saja senja itu. Saat saya
hendak pulang menggunakan bus kota. Saya terdiam, menekuri sebongkah angan yang
menjejal dada dan mendesak ratap bersimbah. Tiba-tiba seorang lelaki paruh baya
menghampiri saya. Dia meminta izin untuk duduk di sebelah saya. Hanya sekulum
senyum dan anggukan kecil yang sebagai jawab saya. Lalu saya kembali melihat
keluar jendela. Menembus keramaian terminal pinggir kota.
Lalu sebuah suara memecah sepi yang
menyusup dalam keramaian. Satu dua tiga pertanyaan terlontar. Satu dua tiga
kata menjawab dengan singkat sambil beriring senyum dan anggukan.
Hingga pada pertanyaan keempat,
lima, enam. Saya perlu waktu untuk menjawab pertanyaan itu. Bukan ragu atau
tidak tahu jawabnya., melainkan terkejut pada tanya yang dilempar ke wajah
saya.
Kemudian lisan saya terbungkam. Senyuman
membuyar perlahan. Yang tersisa hanya anggukan. Kalian tahu? Empat, lima enam
pertanyaan selanjutnya adalah segala hal yang sedang mengganjal di dada saya. Empat, lima enam pertanyaan selanjutnya adalah sebongkah tanya yang sedari tadi
saya berbenturan dengannya.
“Berapa dinda punya usia?” tanya pria paruh baya.
“Duasatu, Pak,” jawab saya sambil sedikit menoleh.
“Ikhtiarkan dengan sikap dan ucap!” Nasihatnya singkat.
“Insya Allah,” jawab saya di akhir perbincangan kami.
Dalam jenak saya berpikir. Adakah ini kebetulan? Tapi,
bukankah tidak ada yang namanya kebetulan? Lalu, inikah takdir Tuhan? O, entah
berjawab apa benarnya.
Dalam jejak jenak dan denting air mata saya semakin percaya
bahwa Tuhan selalu dekat dengan saya.
Tuhan selalu tahu apa yang tersembunyi di hati saya. Tuhan juga tahu bagaimana
menyapa lamun yang nyaris putus dari asa.
Terima kasih atas perbincangan singkat di bus kota yang Kau
skenariokan.
perbincangan nya cukup singkat juga
ReplyDelete