- Back to Home »
- Belajar Menjadi Ibu Profesional »
- Review NHW MIIP #9: Berubah Atau Kalah
Posted by : Fatinah Munir
14 August 2018
Berubah Atau Kalah
Barang
siapa hari ini lebih baik dari hari kemarin, dialah tergolong orang yang
beruntung. Barang siapa yang hari ini sama dengan hari kemarin dialah termasuk
orang yang merugi. Dan barang siapa yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin
dialah tergolong orang yang celaka. – HR Hakim.
Berubah
adalah sebuah keniscayaan bagi kita semua, karena kalau kita tidak pernah
berubah, maka sejatinya kita sudah mati. Maka dengan membaca Nice Homework #9
ini, kami bangga dengan banyaknya ide-ide perubahan yang sudah teman-teman
tuangkan dalam tulisan. Kebayang tidak, andaikata dari seluruh peserta
matrikulasi Ibu Profesional ini menjalankan langkah pertama perubahan yang
sudah dituangkan dalam ide-ide di NHW #9, akan muncul berbagai perubahan kecil
dari setiap lini kehidupan.
Andaikata
hanya 10% saja yang berhasil menjadikan ide perubahan ini menjadi sebuah
gerakan nyata, maka sudah ada sekitar 100 lebih perubahan kecil menjadi
gerakan-gerakan positif baru yang memicu munculnya perubahan besar. Untuk itu
kita perlu mencari yang namanya tipping point agar perubahan-perubahan yang
kita lakukan bisa memberikan impact perubahan yang besar.
The
tipping point: the point at which a series of small changes or incidents
becomes significant enough to cause a larger, more important change. –Malcolm
Gladwell
Tipping
point adalah titik di mana usaha-usaha kecil yang dilakukan berakumulasi
menjadi satu hal besar yang cukup signifikan untuk dianggap sebagai perubahan.
Istilah tipping point sudah lama digunakan dalam bidang sosiologi, tapi baru
populer setelah dibahas secara mendalam oleh Malcolm Gladwell dalam bukunya
yang berjudul The Tipping Point: How
Little Things Can Make a Big Difference.
Tidak perlu
orang banyak untuk menyukseskan gerakan yang akan bunda lakukan. Kalau bisa
dengan suami dan anak-anak sebagai satu tim, itu sudah cukup. Namun apabila
tidak memungkinkan, maka temukan beberapa orang yang satu visi dengan bunda,
meski dengan misi yang berbeda-beda, pasti akan bertemu.
Dalam
ekonomi, ada Pareto Rule yang menyatakan bahwa 80% dari pekerjaan yang ada
sebenarnya diselesaikan hanya oleh 20% orang, yang berarti gerakan kita harus
punya 20% orang spesial ini untuk bisa mencapai tipping point. Di bukunya,
Gladwell mengupas tentang tiga jenis orang yang menentukan kesuksesan adopsi
sebuah ide atau gerakan.
Connector
Connector
adalah mereka dengan kemampuan bersosialisasi luar biasa yang bisa
menghubungkan orang dari berbagai bidang. Sepanjang yang kami tahu, suatu
gerakan bisa jadi besar kalau bisa merangkul banyak orang untuk berkolaborasi.
Inilah mengapa kita perlu tipe-tipe connector di komunitas atau gerakan apa
pun. Mereka adalah jenis orang yang secara natural selalu percaya diri untuk
lebur dan bersosialisasi. Tidak hanya sekadar gaul dan kenal banyak orang, connector juga harus punya sensitivitas untuk
bertanya. “Siapa, ya, yang saya kenal yang bisa membantu gerakan ini?”atau “Bagaimana
cara menghubungkan si A dari bidang ini dan si B dari bidang itu untuk
berkolaborasi?”
Maven
Maven adalah
mereka dengan pengetahuan sangat luas yang senang mengakumulasi informasi dan
membagikannya. Bisa dibilang maven adalah orang-orang yang sangat senang
belajar. Tidak hanya jadi nerd yang menyimpan semua ilmunya sendiri, maven
senang membagikan temuan-temuan barunya kepada orang lain. Orang-orang seperti
maven yang punya antusiasme dalam berbagi bisa menarik orang-orang ke sebuah
gerakan, melalui api mereka dalam menyebarkan insight bermanfaat.
Salesman
Salesman,
tentu, adalah mereka yang punya kemampuan persuasi luar biasa. Salesmen tentu
saja dibutuhkan untuk “menjual” apa sebenarnya misi yang dibawa, dengan
kemampuan mempersuasinya yang sangat hebat. Tanpa berniat menjual pun,
orang-orang yang gifted sebagai salesman selalu bisa bikin orang tertarik
dengan apa pun yang dibicarakannya.
Kebanyakan
dari sebuah gerakan memiliki kemampuan salesman, tapi tidak punya connector dan
maven untuk mengimbangi. Maka sejatinya kita perlu 3 orang saja di awal
membangun sebuah gerakan perubahan di sekitar kita, ada salesman yang bisa
menjual gagasan kita ke pihak lain, ada connector yang berpikir strategis untuk
menghubungkan pihak A dan B, serta maven yang pintar dan senang berbagi.
Setiap orang punya tipping point. Titik
di mana persepsi, kebiasaan, bahkan hidup seseorang berubah secara mendadak,
dan efeknya cukup dahsyat terhadap kehidupan kita semua. Oleh sebab itu,
tipping point bukan titik balik, melainkan titik perubahan. Ia merupakan titik
kritis dari kondisi A ke kondisi B.
Selamat
berkolaborasi untuk menemukan tipping point teman-teman semua dengan ide-ide
perubahan yang sudah dituangkan dalam bentuk NHW#9
Lihatlah
potensi kekuatan di keluarga kita terlebih dahulu, baru merambah ke luar.
Salam Ibu
Profesional,
Tim
Matrikulasi Ibu Profesional.
Sumber bacaan:
Malcolm
Gladwell, Tipping Point: How Little
Things Can Make a Big Difference, 2000
Materi
Matrikulasi sesi #9, Ibu Sebagai Agen Perubahan, 2018
Hasil Nice
Homework #9 para peserta matrikulasi Ibu Profesional batch #4, 2018