Posted by : Fatinah Munir 02 July 2017



"Letakkan mereka!" seru Amir ar-Ram menirukan Rasulullah saat dirinya sedang menceritakan satu pengalamannya bersama Sang Kinasih.

Kala itu ia dan beberapa sahabat yang sedang berkumpul dengan Rasulullah didatangi seorang lelaki yang berlari tertatih. Lelaki itu menutupi kepalanya dengan kain sambil membawa sesuatu terselubung di dalam genggamannya.

"Ya Rasulullah, aku berniat segera mendatangimu saat melihatmu," kata lelaki itu sambil terburu.


Lelaki itu berkisah tentang dirinya yang baru saja melewati pepohonan yang rimbun dan mendengar kicauan anak burung. Dirinya segera mengambil dan meletakkan burung-burung itu dalam pakaiannya. 


Lelaki itu melanjutkan kisah bahwa tiba-tiba induk para burung datang dan segera terbang berputar di atas kepalanya. Kemudian dirinya menyingkap kain yang menutupi anak-anak burung itu, induknya segera mendatangi anak-anaknya di dalam pakaiannya, sehingga mereka sekarang ada bersama si lelaki.

Begitulah sekiranya akhir cerita dari aduan si lelaki. Dia pun menunjukkan burung-burung yang disembunyikan di balik telapak tangannya.

"Letakkan mereka!" seru Amir ar-Ram menirukan Rasulullah saat menuturkan kisah ini.

Kala itu, sesegera mungkin si lelaki meletakkan burung-burung yang terkurung dalam genggamannya. Sayang, sang induk burung enggan meninggalkan anak-anaknya. Ia tetap diam, menemani anak-anaknya. Para sahabat pun terdiam, dipenuhi heran.

“Apakah kalian heran menyaksikan kasih sayang induk burung itu terhadap anak-anaknya?” Rasulullah melontar tanya kepada para sahabat yang tampak keheranan wajahnya.


“Benar, ya Rasulullah,” para sahabat menjawab.

“Ketahuilah,” Rasulullah berkata dengan kelembutannya, “Demi Dzat yang mengutusku dengan kebenaran, sesungguhnya Allah lebih penyayang terhadap hamba-hamba-Nya melebihi induk burung itu kepada anak-anaknya.”

Sejenak sahabat terdiam. Rasulullah melanjutkan titah kemudian, "Kembalikanlah burung-burung itu ke tempat di mana engkau menemukannya, bersama dengan induknya!"

Dengan penuh ketundukkan, elaki yang menemukan burung itu segera membalikkan badan, mengembalikan burung-burung itu ke rerimbunan.

Pada kisah lainnya pernah Rasulullah hendak pergi keluar rumahnya. Didapatinya jubah yang ingin dikenakannya telah menjadi alas tidur kucing kesayangannya.

Dengan segenap kasih dan sayangnya, Rasulullah memilih tidak membangunkan kucingnya. Rasulullah justru memotong bagian lengan jubah yang ditiduri kucingnya.

Sepulangnya Rasulullah ke rumahnya, tampak kucing kesayangannya terbangun, merunduk, seolah-olah sujud kepada Rasulullah. Sebagai sahutan cintanya pada si hewan, Rasulullah mengelus-elus kucingnya.

Seperti itulah Rasulullah membahasakan cinta pada semesta-Nya. Menyayangi dan melindungi sesiapa dan apa-apa yang bernyawa. 
Seperti itulah bahasa Rasulullah mencintai semesta-Nya. Menghindari menyakiti dan membiarkan setiap yang bernyawa merasakan Rahmat Islam bagi semesta.

Di lain kisah yang terkemuka, yang disampaikan Ibnu Umar radhiyallahu 'anha, terdapatlah seorang wanita yang menjadi penduduk neraka. Alasannya bukan lain karena semasa hidup si wanita pernah mengurung seekor kucing dan tidak memberinya makan meskipun seekor serangga yang dicari si kucing sendiri.

Inilah secuil kisah tentang Allah dan Rasul-Nya yang ngajarkan mencintai semesta.

Membahasakan cinta pada semesta, seperti Sulaiman as pernah meminta prajuritnya berjalan perlahan demi tidak terinjaknya sekelompok semut yang sedang melintas.

Seindah itulah Rasulullah mencintai makhluk-Nya, mengajarkan kita menjadi baik pada sesiapa dan apa saja. 


Jika kecintaan pada sesama adalah cerminan seberapa besar diri ini mencintai akhlak Rasulullah, sudahkah kita mencintai beliau dengan sebenar-sebanarnya?

Leave a Reply

Terima kasih atas komentarnya :)

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

You are The

Hallo Happy Readers!

Hallo Happy Readers!
Selamat datang di blog pribadi saya. Di blog ini teman-teman akan membaca tulisan-tulisan saya seputar pendidikan, kedisabilitasan dan inklusivitas, pengalaman mengajar, dan tulisan-tulisan lainnya yang dibuat atas inspirasi di sekitar saya. Semoga tulisan dalam blog ini bermanfaat dan menginspirasi pada kebaikan. Selamat membaca!

Contact Me

@fatinahmunir

fatinahmunir@gmail.com

Educator | Writer | Adventurer

Berbakti | Berkarya | Berarti

My Friends

- Copyright © Fatinah Munir -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -