Posted by : Lisfatul Fatinah 22 February 2017


Bismillahirrahmirrahim

Sudah cukup lama saya tidak menulis artikel tentang Pendidikan Khusus ataupun kisah kasus murid yang sedang saya tangani. Kali ini saya ingin menuliskan sedikit hal tentang Pendidikan khusus yang belakangan banyak ditanyakan teman-teman, khususnya teman-teman yang ingin mendaftar di perguruan tinggi, melalui email ataupun akun instagram saya.

Sebelumnya, beberapa tahun lalu saya pernah menulis tentang seluk beluk Pendidikan Khusus di jurusankuliah.tumblr.com  dan saya repost diblog ini. Tapi tampaknya dari informasi dalam tulisan tersebut muncul lagi pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan Pendidikan Khusus terutama hal yang bersifat pengalaman pribadi yang tidak dapat diakomodir pada tulisan sebelumnya. Oleh sebab itu, tulisan berformat FAQ ini insya Allah akan menjawab banyak pertanyaan-pertanyaan yang sering masuk ke email dan pesan instagram saya. Semoga membantu ya ^^

Oh iya, sebagai review saya merupakan lulusan Pendidikan Luar Biasa Universitas Negeri Jakarta angkatan masuk 2011 –masih sangat muda untuk menjadi guru kata teman-teman seprofesi di Singapura, tapi di Indonesia saya malah dibully sebagai jomblo *eh. Sekali lagi, selamat menikmati sepotong tulisan ini, semoga bermanfaat :)


Q             : Bagaimana sih cara kakak masuk Pendidikan Luar Biasa Universitas Negeri Jakarta?

A             : Saya masuk melalui Ujian Masuk Bersama (UMB) awal 2011. Saat itu, UMB adalah jalur masuk universitas yang terakhir sebelum ujian mandiri dibuka di masing-masing universitas di Indonesia.


Q             : Apa saja persiapan kakak sebelum ujian masuk Pendidikan Luar Biasa Universitas Negeri   Jakarta?

A             : Meminta restu orang tua adalah hal pertama dan utama yang harus dilalui. Setelah restu dikantongi, saya belajar sungguh-sungguh untuk mendapatkan hasil ujian “Lolos Pendidikan Luar Biasa Universitas Negeri Jakarta”. Seperti yang pernah saya ceritakan dalam tulisan sebelumnya, saat ujian masuk universitas ini saya masih berstatus sebagai mahasiswa Farmasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta. Saya memutuskan untuk ikut ujian masuk universitas lagi karena ketertarikan saya pada Fisika dan Kimia tidak membuat saya ingin menggelutinya sebagai profesi. Maka saya tetapkan menjadi guru anak-anak berkebutuhan khusus adalah passion yang akan saya dalami sekaligus sebagai profesi saya kelak. Alhamdulillah sekarang hal itu sudah terwujud :)

Little advices:
Apa yang saya lakukan beberapa tahun lalu –pindah kuliah, sebenarnya bukan contoh baik bagi adik-adik yang saat ini membaca tulisan saya dan ingin masuk universitas. Ada baiknya adik-adik kenali diri dan jujur pada diri sendiri terhadap passion yang dimiliki. Kemudian tentukan ingin seperti apa kalian lima hingga sepuluh tahun lagi. Sebab jika teman-teman berpikir, “Coba dulu deh satu semester, nanti kan bisa ikut ujian lagi.” Itu keliru, sebab ada banyak hal yang hilang selama kita “mencoba”, salah satunya adalah usia :) So, mind your step before getting your real goal!


Q             : Susah gak sih, Kak, ujian masuk Pendidikan Luar Biasa?

A             : Susah atau tidaknya, menurut saya tergantung teman-teman bertanya pada siapa dan bagaimana teman-teman berusaha. Pendidikan Luar Biasa merupakan cabang ilmu sosial, sehingga materi ujiannya pun merujuk pada ilmu sosial. Tapi karena saya dari jurusan eksak, saya mengikuti ujian ilmu campuran. Bagi saya saat itu cukup susah, sebab saya harus mempelajari ilmu sosial sekaligus mereview pelajaran eksak yang pernah saya pelajari di SMA satu tahun sebelumnya. Tapi kita harus tetap optimis. Perlu dingat baik-baik bahwa usaha tidak akan pernah mengingkari hasil. Jika kita berusaha bersungguh-sungguh, berdoa, dan meyakini Allah pasti Membantu, niscaya kita akan diberi kemudahan. Pasti! :)


Q             : Bagaimana cara kakak belajar sebelum masuk universitas?

A             : Saat itu saya mencoba fokus pada materi yang akan diujikan saja dan memperbanyak latihan-latihan soal. Saya meminjam semua soal latihan ujian masuk universitas kepada teman SMA saya dan saya pelajari setiap soalnya, bahkan kadang saya membacanya berulang-ulang. Saya tidak menghapal jawabannya, tetapi saya memperlajari pembahasan soalnya dengan betul-betul. Pembahasan soal, sependek pengalaman saya saat itu, cukup membantu saya menjawab soal dengan rumpun materi yang sama tetapi pertanyaanya berbeda. Sebagai tambahan, saya juga membeli buku saku materi ujian masuk universitas untuk ilmu sosial. Buku ini benar-benar buku saku, kecil dan isinya sangat to the point. Buku ini termasuk sangat membantu saya memahami beberapa soal yang tidak ada pembahasannya. Untuk teman-teman dari kelas eksak tetapi ingin memilih jurusan sosial di universitas mungkin bisa menggunakan cara ini.

Waktu belajar saya pun tidak banyak saat itu. Saya hanya memiliki waktu kurang dari 2 bulan untuk belajar mandiri sebelum ujian masuk universitas. Yang saya lakukan adalah saya selalu menghabiskan waktu minimal 4 jam untuk persiapan ujian. Karena masih terus kuliah di Farmasi, saya mematok waktu belajar masing-masing 2 jam di waktu siang dan malam, tetapi biasanya akan lebih lama dari 2 jam di malam hari.

Little advices:
Karena tipe belajar setiap orang berbeda, cara ini mungkin efektif buat saya yang suka di depan buku dan laptop berlama-lama, tapi mungkin tidak efektif untuk teman-teman yang mudah bosan. Teman-teman bisa mengembalikan cara belajar kepada tipe belajar masing-masing, tetapi harus tetap fokus pada tujuan ya :)


Q             : Apakah ada materi khusus yang diujikan untuk bisa masuk Pendidikan Luar Biasa?

A             : Berdasarkan yang saya alami 2011 lalu, tidak ada materi khusus atau ujian tambahan untuk masuk Pendidikan Luar Biasa. Pada beberapa universitas mungkin ada ujian tambahan seperti tes wawancara dan tes bakat setelah peserta ujian dinyatakan lulus ujian tertulis. Sayangnya, saya kurang tahu di universitas mana yang menerapkan system seperti itu. Di Universitas Negeri Jakarta sendiri menerapkan ujian tambahan untuk jurusan Pendidikan Anak Usia Dini, Seni Musik, dan Seni Tata Busana.


Q             : Kak, apakah lulusan Pendidikan Luar Biasa hanya bisa bekerja di SLB? Kan SLB gak banyak, Kak?

A             : I see. Pertanyaan semacam ini biasanya menanyakan prospek kerja seorang lulusan Pendidikan Luar Biasa. Mulanya saya juga memikirkan itu, tapi karena saya yakin dengan pilihan saya jadi saya lanjut saja. Cita-cita saya saat itu cuma ingin menjadi Duta Pendidikan Khusus Indonesia, hehehe. Cita-cita itu masih ada sampai sekarang sebenarnya, semoga tercapai, amiin. 

Oh ya, tentang prospek pekerjaan ini sebenarnya sudah saya ulas di tulisan beberapa tahun lalu di sini. Prospek guru pendidikan khusus itu sangat banyak. Masya Allah banyaknya, hingga setiap hari saya selalu menerima setidaknya dua atau tiga lowongan pekerjaan untuk tenaga pengajar anak-anak berkebutuhan khusus. 

Bekerjanya tidak harus selalu di SLB, tetapi bisa juga sebagai guru pendamping (shadow teacher), guru pendidikan khusus (GPK), guru private, hingga permintaan menjadi terapis ke rumah. Sebenarnya secara professional, menjadi terapi bukanlah pekerjaan guru melainkan ranah profesi para terapis yang sekolah terapis dan memiliki sertifikat praktik. Saran saya, kalau sudah memilih menjadi guru, silahkan pilih perkerjaan sebagai guru saja ya, sebab terapis itu beda cabang ilmu meskipun guru pendidikan khusus cukup tahu tentang ilmu tersebut :)

Beranjak ke pertanyaan selanjutnya, di bawah ini adalah pertanyaan yang paling sering ditanyakan oleh teman-teman yang sedang galau memilih jurusan pendidikan luar biasa. Semoga jawaban di bawah ini bisa semakin membantu teman-teman keluar dari kegalauan ya :)


Q             : Kak, aku orang yang gak sabaran, tapi aku pengin banget jadi guru anak-anak berkebutuhan khusus. Apakah orang yang gak sabaran kayak aku bisa jadi guru seperti kakak?

A             : Pertanyaan ini pertama kali saya dapatkan awal tahun lalu melalui email, tetapi lambat laun semakin banyak yang menanyakan pertanyaan serupa ini via email ataupun instagram. Sebenarnya saya juga merasa kalau saya bukan orang yang sabaran. Permasahalan lainnya bagi saya pribadi adalah saya orang yang tidak tegaan. Saya bisa mudah menangis ketika melihat sesuatu yang menurut saya menyedihkan, ini jelas-jelas akan menjadi masalah jika saya terus menangis di depan anak-anak yang semestinya saya ajarkan. Hehehe.

Tapi ternyata di lapangan saya belajar menata emosi. Pengalaman berkali-kali masuk kelas sejak semester dua mengajarkan saya bagaimana mengolah emosi selama di kelas, jangan sampai pekerjaan kita tercampur dengan rasa iba yang tidak bisa terkontrol. Pengalaman pertama saya di kelas justru di luar dugaan. Saya sempat tidak makan minum selama sehari dan teman saya di kelas justru muntah-muntah setelah mengajar. Pengalaman ini pernah saya tuliskan di sini.

Well, sabar adalah proses yang harus dilalui guru pendidikan khusus dari hari ke hari. Saya kurang bisa menjabarkan proses seperti apa dan bagaimana menjalani prosesnya, sebab setiap kisah saya di kelas adalah pembelajar sabar dan syukur bagi saya sendiri. Dan saya yakin setiap guru pendidikan khusus memiliki kisah masing-masing untuk menjadi pribadi yang lebih sabar dari sebelumnya. Insya Allah teman-teman akan menemukan jawabannya ketika teman-teman sudah di dalam kelas bersama anak-anak berkebutuhan khusus yang menjadi murid teman-teman. Terlepas dari hal itu, plongkan hati ketika ingin mengajar dan tetap ingat tujuan awal kita memutuskan dunia pendidikan khusus sebagai bagian dari dunia kita. Insya Allah, setiap melangkahkan kaki ke kelas menjadi langkah baru untuk memahami arti sabar, syukur, cinta, dan kasih yang sejatinya :)


Q             : Bagaimana cara kakak meyakinkan orang tua untuk masuk Pendidikan Luar Biasa? Saya bingung meyakinkan orang tua saya yang memandang sebelah mata jurusan Pendidikan Luar Biasa :(

A             : Honestly, ini adalah the first most popular question I got ^^ Banyaaaak sekali curhatan yang berisi permasalahn ini. BIsa dibilang hampir setiap pesan di email ataupun instagram terselip pertanyaan ini :D

Well, sebelum menjawab pertanyaannya, bagaimana meyakinkan orang tua mungkin akan saya ganti dengan bagaimana mendapatkan restu orang tua. Ini menjadi masalah bagi saya juga saat itu. Apalagi kondisi saya saat itu sudah menjadi mahasiswa Farmasi, memilih ikut ujian masuk universitas lagi demi sebuah jurusan pendidikan itu sama saja membalikkan dunia saya saat itu. Tapi saya tidak dapat membohongi diri saya sendiri dan memaksa enjoy di dalam laboratorium T,T

Alright, it’s gonna take a long written to answer. Harap bersabar membacanya :)

Meyakinkan Diri Sendiri. Untuk meyakinkan kedua orang tua saya, hal yang paling pertama kali saya lakukan adalah meyakinkan diri saya sendiri. Loh , kalau sudah memutuskan memilih, kenapa harus meyakinkan diri sendiri lagi, Kak? It’s okay loh untuk meyakinkan diri lagi, berpikir berkali-kali sebelum memutuskan. Terlebih lagi memilih jurusan kuliah sama dengan menentukan nasib teman-teman untuk tiga hingga lima tahun ke depan. Harapannya setelah teman-teman berpikir dan meyakinkan diri sendiri tidak ada saling gugat pendapat atau menyalahkan jika suatu hari teman-teman mereka salah memilih jurusan :)

Dulu, selama berhari-hari saya memikirkan banyak pertanyaan terhadap keputusan saya. Apa yang membuat saya ingin kuliah lagi di jurusan Pendidikan Luar Biasa? Seperti apa masa depan saya ke depan jika saya memilih fokus ke pendidikan untuk anak-anak berkebutuhan khusus? Apakah saya yakin dengan pilihan saya? Semua pertanyaan itu saya tanyakan berkali-kali kepada diri saya sendiri sebelum saya menghadap Emak Bapak. Alhamdulillah, jawaban dari pertanyaan saya kepada diri sendiri ini bisa saya gunakan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari Emak Bapak :)

Cari tahu alasan orang tua tidak yakin atas pilihan kita sebagai guru pendidikan khusus. Setiap kegelisahan pasti ada sebabnya, demikian juga kegelisahan orang tua kita akan pilihan kita. Biasanya orang tua ragu saat mengetahui anaknya ingin kuliah di pendidikan luar biasa karena dua hal; sikap anak yang dalam pandangan orang tua tidak cocok dengan pekerjaannya kelak dan prospek pekerjaan atau kesejahteraan di masa depan. Ini based on my own true story ya. Hehehe :D

Untuk mengatasi ketidakyakinan orang tua akan sikap kita yang tidak cocok dengan pekerjaan nantinya, saya mencoba meyakinkan dengan menunjukkan perubahan sikap saya. Ya..., bisa dihitung sambil menyelam minum air, sambil membujuk orang tua kita belajar melatih diri sendiri sebelum terjun ke lapangan. Hehehe. Kemudian untuk meyakinkan orang tua bahwa kesejahteraan saya akan terjamin selepas lulus dan menjadi tenaga profesional dalam pendidikan khusus adalah saya menyampaikan beberapa fakta yang saya temui tentang pendidikan khusus juga target-target saya.

Saat itu sedang marak sekolah inklusif, jadi saya menjadikan sekolah inklusif yang bertebaran di mana-mana sebagai contoh kecil peluang kerja yang besar, sebab lulusan pendidikan luar biasa sangat sedikit sedangkan jumlah anak berkebutuhan khusus semakin banyak. Di samping itu saya paparkan tentang sekolah-sekolah international dan sekolah alam yang dominan mencari lulusan pendidikan luar biasa sebagai tenaga pengajarnya. Sebagai tambahan saya ceritakan kepada kedua orang tua saya tentang target saya untuk menjadi dosen, sehingga saya juga menyampaikan rencana-rencana yang akan saya jalani selama perkuliahan berlangsung hingga saya menjadi dosen kelak. Alhamdulillah, dengan waktu yang agak panjang di setiap obrolan tentang kuliah di pendidikan luar biasa dapat membuahkan hasil yang baik bagi saya. Orang tua saya semakin yakin kalau saya yakin dan sudah matang memilih pendidikan luar biasa sebagai pendidikan lanjut yang akan saya ambil :)

Perkenalkan Pendidikan Luar Biasa dengan Elegant. Sebelum saya menggiring percakapan tentang ingin ikut ujian masuk Pendidikan Luar Biasa, saya sedikit demi sedikit bercerita tentang anak-anak berkebutuhan khusus kepada Emak Bapak saya. Selain karena keponakan pertama saya juga berkebutuhan khusus, saya mulai menjadikan kasus keponakan saya sebagai contoh. Saya juga menceritakan peluang-peluang pekerjaannya. Ya sebab tak dapat dipungkiri, pekerjaan yang worthy menjadi pertimbangan kedua orang tua juga.

Nyatakan Keinginan dengan Komunikasi yang Mudah Diterima. Setelah sedikit demi sedikit membiasakan Emak Bapak mendengar hal-hal berkaitan pendidikan anak berkebutuhan khusus, saya memutuskan untuk masuk pada obrolan tentang niat saya untuk mendaftar ujian masuk universitas lagi. Di sini seingat saya, saya memulai percakapan dengan mengungkapkan “kepura-puraan” saya untuk tetap nyaman berlama-lama di dalam laboratorium Farmasi. Saya mengakui kesalahan fatal saya karena telah membohongi diri sendiri dan tidak bisa berbuat apa-apa selain mengikuti saran-saran yang saya telah mentah-mentah hanya karena gengsi semata. Kemudian saya menggiring membiacaraan kepada jurusan Pendidikan Luar Biasa yang ingin saya ambil. Memang mulanya orang tua saya kaget. Kok jomplang banget jurusannya? Itulah respon pertama yang paling saya ingat. Lalu kamu yakin kan ini jurusan yang kamu mau dan bukan karena ikut-ikutan saran orang? itulah pertanyaan selanjutnya yang saya terima dan saya jawab dengan jawaban yang sudah saya siapkan saat saya bertanya pada diri sendiri. Butuh waktu memang bagi orang tua untuk memberikan jawaban, tetapi itu wajar. Sebab orang tua akan memikirkan banyak hal dan memiliki kekhawatiran akan masa depan kita :)

Little advices:
Saat berbicara dengan orang tua, bicaralah dengan baik-baik. Tidak emosi, berbicara dengan tenang, dan suara rendah, bukan apalagi masarah-marah. Saat itu saya sempat emosi juga sih, tapi emosinya menangis sebelum berbicara. Hehehe. Saat menjelaskan tentang Pendidikan Luar Biasa, usahakan gunakan bahasa yang mudah dipahami. The last and the most important, gunakan bahasa komunikasi yang bisa diterima dengan baik oleh kedua orang tua kita. Karena setiap keluarga memiliki pola komunikasi yang berbeda, jadi teman-teman pasti lebih bisa memahami pola komunikasi keluarga masing-masing :)

Sekian dulu FAQ  untuk kali ini. Berharap tulisan FAQ ini bermanfaat dan bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan sejenis yang masuk ke inbox email saya. Jika memang ada pertanyaan-pertanyaan lain yang tidak masuk dalam daftar FAQ di atas, dengan senang hati saya menerima pertanyaan-pertanyaan tersebut di kolom komentar blog ini, di email fatinahmunir@gmail.com, atau di message instagram saya fatinahmunir.

Untuk tahu lebih jauh lagi tentang dunia pendidikan khusus dalam dunia yang saya miliki, teman-teman bisa follow instagram fatinahmunir. Di akun ini insya Allah teman-teman bisa melihat aktivitas saya bersama murid-murid saya :)


Ini adalah salah satu moment kebersamaan saya dan murid-murid saya
saat kami sedang fieldtrip ke Museum Nasional, Jakarta ^_^

Once again, terima kasih telah membaca, semoga bermanfaat dan menginspirasi pada kebaikan :)

Jakarta, 22 Februari 2017, 22:41 WIB
Lisfatul Fatinah Munir

{ 1 komentar... read them below or add one }

  1. CERITA SUKSES SAYA NGURUS IJAZAH

    Assalamualaikum saya bambang asal dari jawa timur sedikit saya ingin berbagi cerita masalah ijazah saya yang kemarin mulai dari SD sampai SMA saya hangus terbakar, tapi alhamdulillah untung saja ada salah satu keluarga saya yang bekerja di salah satu dinas kabupaten di wilayah jawa timur dia memberikan petunjuk cara mengurus ijazah saya yang hilang, dia memberikan no hp BPK DR SUTANTO S.H, M.A beliau selaku kepala biro umum di kantor kemendikbud pusat jakarta nomor hp beliau 0853-2174-0123, alhamdulillah beliau betul betul bisa ngurusin masalah ijazah saya, alhamdulillah setelah saya tlp beliau di nomor hp/WA 0853-2174-0123, saya di beri petunjuk untuk mempersiap'kan berkas yang di butuh'kan sama beliau dan hari itu juga saya langsun email berkas'nya dan saya juga langsun selesai'kan ADM'nya 50% dan sisa'nya langsun saya selesai'kan juga setelah ijazah saya sudah ke terima, alhamdulillah proses'nya sangat cepat hanya dalam 1 minggu berkas ijazah saya sudah ke terima.....alhamdulillah terima kasih kpd bpk DR SUTANTO S.H,M.A berkat bantuan bpk lamaran kerja saya sudah di terima, bagi saudara/i yang lagi bermasalah malah ijazah silah'kan hub beliau semoga beliau bisa bantu, dan ternyata juga beliau bisa bantu dengan menu di bawah ini wassalam.....

    1. Beliau bisa membantu anda yang kesulitan :
    – Ingin kuliah tapi gak ada waktu karena terbentur jam kerja
    – Ijazah hilang, rusak, dicuri, kebakaran dan kecelakaan faktor lain, dll.
    – Drop out takut dimarahin ortu
    – IPK jelek, ingin dibagusin
    – Biaya kuliah tinggi tapi ingin cepat kerja
    – Ijazah ditahan perusahaan tetapi ingin pindah ke perusahaan lain
    – Dll.
    2. PRODUK KAMI
    Semua ijazah DIPLOMA (D1,D2,D3) S/D
    SARJANA (S1, S2)..
    Hampir semua perguruan tinggi kami punya
    data basenya.
    UNIVERSITAS TARUMA NEGARA UNIVERSITAS MERCUBUANA
    UNIVERSITAS GAJAH MADA UNIVERSITAS ATMA JAYA
    UNIVERSITAS PANCASILA UNIVERSITAS MOETOPO
    UNIVERSITAS TERBUKA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
    UNIVERSITAS TRISAKTI UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
    UNIVERSITAS BUDI LIHUR ASMI
    UNIVERSITAS ILMUKOMPUTER UNIVERSITAS DIPONOGORO
    AKADEMI BAHASA ASING BINA SARANA INFORMATIKA
    UPN VETERAN AKADEMI PARIWISATA INDONESIA
    INSTITUT TEKHNOLOGI SERPONG STIE YPKP
    STIE SUKABUMI YAI
    ISTN STIE PERBANAS
    LIA / TOEFEL STIMIK SWADHARMA
    STIMIK UKRIDA
    UNIVERSITAS NASIONAL UNIVERSITAS JAKARTA
    UNIVERSITAS BUNG KARNO UNIVERSITAS PADJAJARAN
    UNIVERSITAS BOROBUDUR UNIVERSITAS INDONESIA
    UNIVERSITAS MUHAMMADYAH UNIVERSITAS BATAM
    UNIVERSITAS SAHID DLL

    3. DATA YANG DI BUTUHKAN
    Persyaratan untuk ijazah :
    1. Nama
    2. Tempat & tgl lahir
    3. foto ukuran 4 x 6 (bebas, rapi, dan usahakan berjas),semua data discan dan di email ke email kami.
    4. IPK yang di inginkan
    5. universitas yang di inginkan
    6. Jurusan yang di inginkan
    7. Tahun kelulusan yang di inginkan
    8. Nama dan alamat lengkap, serta no. telphone untuk pengiriman dokumen
    9. Semua data di kirim sesuai alamat kantor
    10. Pembayaran lewat Transfer ke Rekening MANDIRI, BNI, BRI,
    11. PENGIRIMAN Dokumen Via JNE
    4. Biaya – Biaya
    • SD = Rp. 1.500.000
    • SMP = Rp. 2.500.000
    • SMA = Rp. 3.000.000
    • D3 = 6.000.000
    • S1 = 7.500.000(TERGANTUN UNIVERSITAS)
    • S2 = 12.000.000(TERGANTUN UNIVERSITAS)
    • S3 / Doktoral Rp. 24.000.000
    (kampus terkenal – wajib ikut kuliah beberapa bulan)
    • D3 Kebidanan / keperawatan Rp. 8.500.000
    (minimal sudah pernah kuliah di jurusan tersebut hingga semester 4)
    • Pindah jurusan/profesi dari Bidan/Perawat ke Dokter. Rp. 32.000.000

    ReplyDelete

Terima kasih atas komentarnya :)

You are The

Hallo Happy Readers!

Hallo Happy Readers!
Selamat datang di blog pribadi saya. Di blog ini teman-teman akan membaca tulisan-tulisan saya seputar pendidikan, kedisabilitasan dan inklusivitas, pengalaman mengajar, dan tulisan-tulisan lainnya yang dibuat atas inspirasi di sekitar saya. Semoga tulisan dalam blog ini bermanfaat dan menginspirasi pada kebaikan. Selamat membaca!

Contact Me

@fatinahmunir

fatinahmunir@gmail.com

Educator | Writer | Adventurer

Berbakti | Berkarya | Berarti

My Friends

- Copyright © Fatinah Munir -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -