- Back to Home »
- Cerebral Palsy »
- Mari Mengenal Anak Cerebral Palsy
Posted by : Lisfatul Fatinah
21 December 2012
Istilah Cerebral Palsy
diperkenalkan pertama kali oleh Dr. Winthrop Phelp pada 1957. Phelp menyatakan Cerebral
Palsy adalah suatu gangguan pada gerak tubuh yang ada hubungannya dengan
kerusakan otak yang menetap, akibatnya otak tidak berkembang.[1]
Menurut Phelp, Cerebral Palsy bukanlah suatu penyakit yang progresif, sehingga
tidak mengenal istilah sembuh untuk gangguan ini.
Menurut arti katanya, Cerebral
Palsy terdiri dari dua kata, serebral dan palsi. Serebral berarti otak. Palsi
berarti kekakuan. Maka, arti dari Cerebral Palsy adalah kekakuan otak. Soeharso
(1977) mengatakan bahwa Cerebral Palsy adalah kekakuan yang disebabkan karena
sebab-sebab yang terletak di dalam otak.
Cerebral Palsy juga dapat
didefinisikan sebagai suatu keadaan kerusakan jeringan otak yang kelak dan
tidak progresif, terjadi sejak individu dilahirkan dan merintangi perkembangan
otak normal dengan gambaran klinis yang dapat berubah selama hidup, serta
menunjukkan gangguan dalam sikap pergerakan, disertai gangguan neurologis
berupa kelumpuhan spastik, gangguan ganglia basalis, dan serebelum.
Menurut Mc Kimslay (1983),
dari segi patologis, Cerebral Palsy terjadi tergantung dari berat ringannya
dangguan atau kerusakan yang terjadi pada otak. Gangguan tersebut angat
komplek, dapat terjadi di satu bagian
atau menyeluruh. Umumnya, Cerebral Palsy mengenai daerah korteks motorik,
traktus piramidalis, ganglia basalis, batang otak, dan serebelum.
Dalam Pendidikan Luar Biasa
Umum (Mulyono Abdurrahman dan Sudjadi, 1994), Cerebral Palsy adalah istilah
umum yang diguanakan untuk menggambarkan ketidakmampuan fungsi motorik yang diakibatkan
olrh kerusakan otak. Dengan demikian, pada dasarnya Cerebral Palsy adalah suatu
masalah koordinasi otot.
Pada individu Cerebral Palsy,
otak mereka sebenarnya normal. Hanya saja, otot tidak mengirim sinyal-sinyal
penting untuk memerintahkan otot-otot mereka saat bergerak. (Pueschel, 1988: h.
131)
United Cerebral Palsy
Associations merumuskan Cerebral Palsy sebagai suatu
kumpulan keadaan, biasanya pada masa kanak-kanak, yang ditandai dnegan
kelumpuhan, kelemahan, tidak adanya koordinasi atau penyimpangan fungsi motorik
yang disebabkan gangguan pada pusat kontrol motor di otak.
Pengertian Cerebral Palsy
sebenarnya tidak sesuai lagi dengan berbagai keadaan nyata para penyandangnya,
baik dari sebab-sebab gangguannya maupun gejala-gejala yang ditimbulkannya.
Kondisi ini karena bagian otak yang mengalami kerusakan tidak hanya otak besar
tetapi juga terjadi pada otak kecil, seperti yang terdapat pada anak Cerebral
Palsy jenis ataxia. Selain itu, beberapa kasus dalam jenis-jenis Cerebral Palsy
tidak hanya mengalami kekakuan motorik, sebagiannya juga mengalami kelumpuhan
atau kelayuhan.
Bedakah Cerebral Palsy dengan Disabilitas Tubuh?
Setelah memahami siapa yang dimaksud dengan anak Cerebral Palsy di atas, apakah teman-teman tahu sama atau berbedakah antara Cerebral Palsy dengan disabilitas tubuh?
Banyak literatur yang
memasukan Cerebral Palsy ke dalam salah satu bagian atau klasifikasi dari
disabilitas tubuh. Dan, sebagian literatur lainnya justru tidak memasukan Cerebral Palsy ke dalam klasifikasi
disabilitas tubuh, tapi memisahkan disabilitas tubuh dengan Cerebral Palsy.
Hal di atas sangat mungkin
terjadi apabila definisi disabilitas tubuh lebih dikerucutkan lagi. Seperti
definisi yang dikemukakan Sutjihati Somantri, istilah disabilitas tubuh lebih
ditekankan kepada individu yang tidak mampu atau tidak memenuhi kapasitas
normal untuk menggerakkan tubuhnya yang mengalami kerusakan atau gangguan.
Berbeda dengan disabilitas
tubuh, Cerebral Palsy masih mampu menggerakkan tubuhnya yang mengalami
kerusakan atau gangguan meskipun dengan gerakan yang kaku. Dengan demikian,
Sutjiharti Somantri memisahkan pembahasan mengenai disabilita tubuh dan Cerebral
Palsy.