Posted by : Lisfatul Fatinah 10 October 2011

Aku percaya bahwa semua kisah bermuara pada sebilik bangunan yang menjadi tempat berlindung kita, yang bernama rumah. Sama dengan cerita kalian, ceritaku juga bermula dari rumah bernuansa merah jambu dengan teras hijau teduh.

Rumah. Satu bangunan inilah yang seharusnya kalian kunjungi jika ingin mengetahui apa yang menjadi alasan dari semua hal yang aku putuskan, termasuk perihal kepindahanku dari Farmasi UIN Jakarta ke Pedidikan Khusus (Special Education) UNJ. Rumah. Di sana kalian akan menemukan jawabannya.

Di dalam bangunan yang cukup luas ini aku hidup sebagai anak terakhir. Di dalam rumah ini aku hidup dengan kedua orang tuaku, kakak pertamaku, kakak keduaku, juga dengan keponakanku. Sekilas, keadaan rumahku memang tak berbeda dengan rumah-rumah lainnya. Sebuah rumah yang diisi oleh sebuah keluarga yang “tenang”.

Di dalam rumah yang tak banyak diisi oleh pernak-pernik ini, aku menemukan apa yang seharusnya aku putuskan setahun yang lalu, mejadi mahasiswa Pendidikan Khusus di universitas negeri di negeri ini. Melihat kondisi kakak keduaku dan juga keponakanku yang merupakan individu berkebutuhan khusus, sepertinya inilah jawaban dari kebingunganku selama setahun kuliah di Farmasi.

Sulastri, kakak keduaku, seorang kretin (kerdil). Di usianya yang menginjak 27 tahun, kakakku memiliki tubuh hanya setinggi pinggu orang dewasa. Cara berbicaranya juga belum jelas. Sikapnya pun masih seperti anak-anak, suka bermain boneka, masak-masakan, dan mainan-mainan yang dimainkan anak kecil.

Keponakanku, anak dari kakak pertamaku, Naufal nama panggilnya. Naufal, cucu pertama kedua orang tuaku adalah seorang penyandang autistik dan hiperaktif. Sejak berusia dua tahun, tanda-tanda autistic mulai muncul di dirinya. Naufal tidak menunjukkan perkembangan motoriknya di usia yang seharusnya dia sudah bisa berbicara dan berjalan. Hingga di usianya yang kesebelas tahunpun dia tidak bisa berbicara selayaknya anak yang lain.

Dimulai dengan tekad untuk mendedikasikan diriku kepada dunia yang sudah kukenal sejak kecil, “Dunia Luar Biasa”, aku memutuskan untuk keluar dari Farmasi UIN Jakarta dan memilih melanjutkan studiku di Pedidikan Khusus UNJ. Memang awalnya berat, ketika aku harus rela meruntuhkan segala cita-cita yang kubangun; menjadi apoteker dan memiliki klinik pribadi. Tapi demi hidupku yang lalu dan yang akan datang, aku kuatkan langkah ini untuk terus menembus keegoisan yang pernah aku miliki.

“Tidak ada yang sulit ketika segalanya dimulai dengan tekad yang kuat dan niat yang lurus.”

Meski harus meninggalkan dunia ilmiah dan ke-IPA-an yang sudah aku cintai selama duduk di bangku SMA, aku ikhlaskan diriku untuk mereka yang berkebutuhan khusus. Sebelum resmi menjadi seorang pendidik anak berkebutuhan khusus (ABK) aku harus sudah bisa menjalankan proyek pribadiku: mengajarkan keponakanku dan mendidiknya agar bisa hidup mandiri selayaknya anak normal pada umumnya.

Dan untuk menyeimbangkan keadaan sekarang dengan yang akan datang, aku merenovasi target masa depanku. Jika dulu aku bertekad ingin membangun apotek dan klinik, kini aku bertekad “Aku harus membangun yayasan pendidikan khusus yang menampung ABK yang tidak mampu, serta membangun badan training dan penyuluhan untuk daerah-daerah terpencil yang di dalamnya terdapat ABK yang diperlakukan tidak sebagaimana mestinya (dipasung atau dikandang). Aku juga ingin menjadi duta Indonesia untuk internasional sebagai duta Pendidikan Khusus.”

Semoga Allah menguatkan langkahku untuk mencapai segala cita-citaku.

Semua bermula dari rumah, maka kukuatkan tekad ini dari rumah. Dari langkah pertamaku meninggalkan teras hijau, semoga Allah memudahkan dan menguatkan jalanku. Amin.


~Lisfatul Fainah Munir

Leave a Reply

Terima kasih atas komentarnya :)

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

You are The

Hallo Happy Readers!

Hallo Happy Readers!
Selamat datang di blog pribadi saya. Di blog ini teman-teman akan membaca tulisan-tulisan saya seputar pendidikan, kedisabilitasan dan inklusivitas, pengalaman mengajar, dan tulisan-tulisan lainnya yang dibuat atas inspirasi di sekitar saya. Semoga tulisan dalam blog ini bermanfaat dan menginspirasi pada kebaikan. Selamat membaca!

Contact Me

@fatinahmunir

fatinahmunir@gmail.com

Educator | Writer | Adventurer

Berbakti | Berkarya | Berarti

My Friends

- Copyright © Fatinah Munir -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -