Posted by : Fatinah Munir 25 July 2018




Halo ibu dan calon ibu professional!
Apa kabar semuanya? Semoga senantiasa dalam keadaan baik dan diberkahi Tuhan.

Sudah lama saya tidak menulis ataupun memposting tentang ibu professional di blog ini. Terakhir saya menulis tugas keenam dari kelas Matrikulasi IIP yang saya ikuti. Setelah ini tugas-tugas hanya saya kirim ke fasilitator saya tanpa saya posting di sini dan sekarang status saya sudah lulus kelas Matrikulasi IIP. Hiks, sedihnyaaaaa belum bisa berbagi secara maksimal T_T

Okay, untuk melunasi tanggung jawab saya, maka mulai hari ini saya akan menulis atau meresume kembali semua pelajaran yang saya dapatkan di kelas Matrikulasi IIP sampai ke materi terakhirnya. Gomennasai minna! Mohon maaf ya semuanya!

Di postingan terakhir tentang belajar menjadi ibu professional, saya menulis tugas saya terkait materi menjadi manajer keluarga yang handal. Sekarang saya ingin menyampaikan feedback atau review dan diskusi dari tugas yang sudah dikerjakan para ibu dan calon ibu professional.

***

Dalam menjalankan peran sebagai manejer keluarga, “manajemen waktu” menjadi hal yang paling krusial. Karena waktu bisa berperan ganda, memperkuat jam terbang kita, atau justru sebaliknya merampasnya. Tergantung bagaimana kita memperlakukannya.

Masih ingat istilah DEEP WORK dan SHALLOW WORK? Dulu kita pernah membahas hal ini di awal-awal kelas. Tahapan-tahapan yang kita kerjakan kali ini adalah dalam rangka melihat lebih jelas bagaimana caranya shallow work kita ubah menjadi Deep Work. Kita akan paham mana saja aktivitas yang memerlukan fokus, ketajaman berpikir sehingga membawa perubahan besar dalam hidup kita.

Refleksikan Aktivitas dan Kemampuan Manajemen Waktu Kita Selama Ini

Menurut Covey, Merrill and Merrill (1994) cara yang paling baik dalam menentukan kegiatan prioritas adalah dengan membagi kegiatanmu menjadi penting-mendesak, penting-tidak mendesak, tidak penting-mendesak dan tidak penting-tidak mendesak seperti gambar di bawah. Menurutnya, segala hal yang kita kerjakan dapat digolongkan ke dalam salah satu dari empat kuadran di bawah ini. Silakan diisikan aktivitas-aktivitas yang selama ini kita lakukan dan masuk kategori kuadaran yang mana.

Fokuskan pada hal-hal yang penting (baik mendesak atau tak mendesak) karena pada kegiatan yang penting inilah seharusnya kita mengalokasi paling banyak waktu yang kita miliki.

Contoh tabel kuadran aktivitas menurut
Sumber: Printerest


Kita akan kehabisan waktu, tenaga dan sering gelisah jika kita sering melakukan kegiatan yang sifatnya mendesak. Contoh : Mengumpulkan NHW matrikulasi itu aktivitas Penting, karena kalau tidak mengumpulkan kita akan mendapatkan peluang tidak lulus. Sudah ada deadline yang diberikan oleh fasilitator. Andaikata kita memasukkannya ke kuadran 2, artinya kita akan masukkan NHW dalam perencanaan mingguan kita, membuat hati lebih tenang. Tetapi kalau tidak kita rencanakan, NHW itu akan masuk ke aktivitas kuadran 1, dimana penting bertemu dengan genting (mendesak) paling sering membuat kita gelisah di saat detik-detik terakhir deadline pengumpulan.

Kalau ini berlangsung terus menerus, maka kita akan cepat capek dan stress yang berlebihan karena terlalu sering dibombardir oleh masalah dan krisis yang datang bertubi-tubi. Jika ini terjadi, secara naluriah, kita akan lari ke kuadran 4 yang sering kali tidak memberikan manfaat bagi kita.

Idealnya, semakin banyak waktu yang kita luangkan di kuadran 2, secara otomatis akan mengurangi waktu kita di kuadran 1 dan 3, apalagi kuadran 4, karena dengan perencanaan dan persiapan yang matang, banyak masalah dan krisis yang akan timbul dikemudian hari dapat dihindari.

Membuat Kandang Waktu ( Time Blocking) untuk Setiap Aktivitas yang Harus Anda Kerjakan

Membuat agenda mingguan dan harian dengan mengaplikasikan teori time blocking dan timer. KIta bisa membagi secara rinci aktivitas harian dalam hitungan jam atau menit agar waktu tidak terbuang sia-sia

Unduh Aplikasi atau Buku Catatan untuk Membantu Kita Mengorganized Semua Jadwal Kita

Kenapa sih harus repot-repot dan sangat detail dengan manajemen waktunya? Karena kami sangat setuju dengan teori Cal Newport. Semakin detail manajemen waktu anda, semakin bagus pula kualitasnya. Semakin bagus kontrolnya, semakin bagus pula efeknya.

Sekarang tinggal dipilih kita mau tipe yang TIME BASED ORGANIZATION atau RESULT BASED ORGANIZATION. Kalau time based artinya kita akan patuh dengan jadwal waktu yang sudah kita tulis. Dan menerima segala konsekuensi apabila melanggarnya.

Apabila RESULT BASED ORGANIZATION, kita perlu membuat pengelompokan kegiatan saja. Boleh dikerjakan kapanpun, selama target/hasil yang sudah dicanangkan, bisa terpenuhi dengan baik.

Di Ibu Profesional, manajemen waktu ini wajib dikuasai dan diamalkan oleh para ibu sebelum masuk ke tahap bunda produktif. Kita perlu menekankan pentingnya membuat rencana kerja untuk setiap minggu dan setiap hari, dengan memprioritaskan aktifitas yang penting. Dengan demikian diharapkan kita dapat menjadi lebih produktif tanpa lelah dan stress yang berlebihan.

Demi masa, semoga kita semua tidak termasuk golongan orang yang menyia-nyiakan waktu
Salam Ibu Profesional

Tim Matrikulasi Ibu Profesional

Sumber Bacaan :
Materi Matrikulasi IIP Sesi #6, Mendidik dengan Kekuatan Fitrah, 2016
Hasil NHW#6, Peserta Matrikulasi IIP, 2018
Malcolm Galdwell, Outliers, Jakarta, 2008
Steven Covey, The Seven Habits

Diskusi Review NHW #6

Pertanyaan 1

Bagaimana bila kita sebagai individu memang membutuhkan refreshing dalam keseharian kita? Sementara refreshing tersebut merupakan kategori kuadran 4. Misalnya main HP, nonton film, ngopi, dll. Sedangkan menurut saya, refreshing itu juga penting.

Jawaban 1

Kalau saya sendiri masuknya tetap kuadran IV, tapi waktunya yang disesuaikan, Mbak. Setiap ibu pasti berbeda beda waktu refreshingnya, kalau saya tipe yang refreshing tidak terjadwal. Jika seperti ini bisa kita lakukan kapan saja ketika ada waktu luang atau pekerjaan penting selesainya cepat.

Pertanyaan 2

Untuk aktivitas rutin seperti mengasuh anak, apakah perlu dimasukkan ke kuadran? Kalau iya, apakah masuk kebagian penting tidak mendesak?

Jawaban 2

Jika bunda merasa mengasuh anak itu penting dan menjadi aktivitas rutin, bisa dimasukkan ke pilihan penting. Apakah mendesak atau tidak? Kalau bagi saya sendiri mengasuh anak itu mendesak setiap hari mba, karena memang kitalah pendidik dan pengasuh utama bagi anak anak kita, jadi harus dijadwalkan.

Cerita Bu Septi, beliau meluangkan waktu khusus untuk anak dari jam 9.00 - 14.00 untuk mengasuh dan mengajarkan anak-anak beliau. Jika ada tamu (tetangga atau orang lain) yang datang, tamu tsb harus menunggu sampai beliau selesai mengajar anak anak jam 14.00. tamu tersebut juga boleh melihat aktivitas ibu mengajar anak anak, tetapi tidak boleh mengganggu.  Mengajar anak ala Bu Septi adalah dg bermain.

Pertanyaan 3

Untuk aplikasi yang bisa membantu kita dalam management waktu atau lainnya, apakah akan ada pelatihannya dari IIP ini atau kita harus mencari sendiri? Kira-kira apa saja ya aplikasi yang direkomendasikan mungkin? Mungkin ada saran? Terima kasih sebelumnya.

Jawaban 3

Untuk pelatihan tidak ada, Mbak. Kalau saya cukup pakai google calendar karena kita bisa setting waktu dan alarmnya sekalian. 

Demikian review NHW #6 yang beberapa bulan lalu saya lakukan di kelas Matrikulasi IIP terkait manajemen dalam keluarga yang dilakukan oleh ibu professional. Semoga kita bisa semakin belajar menjadi manajer keluarga yang handal. Aamiin. ^^


@fatinahmunir | 25 Juli 2018

Leave a Reply

Terima kasih atas komentarnya :)

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

You are The

Hallo Happy Readers!

Hallo Happy Readers!
Selamat datang di blog pribadi saya. Di blog ini teman-teman akan membaca tulisan-tulisan saya seputar pendidikan, kedisabilitasan dan inklusivitas, pengalaman mengajar, dan tulisan-tulisan lainnya yang dibuat atas inspirasi di sekitar saya. Semoga tulisan dalam blog ini bermanfaat dan menginspirasi pada kebaikan. Selamat membaca!

Contact Me

@fatinahmunir

fatinahmunir@gmail.com

Educator | Writer | Adventurer

Berbakti | Berkarya | Berarti

My Friends

- Copyright © Fatinah Munir -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -