- Back to Home »
- Belajar Menjadi Ibu Profesional »
- Kenapa Harus Tahu Ilmu yang Ingin Ditekuni di Universitas Kehidupan?
Posted by : Lisfatul Fatinah
08 February 2018
Saya mau sedikit membahas PR pertama yang saya
kerjakan di sini. Ternyata ada rahasia tersendiri mengapa kami diminta untuk
menuliskan bidang keilmuan secara spesifik dan secara tidak langsung diminta
untuk berintrospeksi diri.
Jawabannya adalah karena kami hanya diminta untuk fokus pada ilmu-ilmu yang memang akan
kita tekuni di Universitas Kehidupan ini. Yang diperlukan hanya dua yaitu FOKUS
dan PERCAYA DIRI. Sebab setahu saya tidak setiap orang memilih ilmu yang akan
ditekuninya sama dengan ilmu yang dipelajarinya di bangku kuliah. Maka tidak
heran saat mengerjakan tugas kemarin kami sekelas sama-sama sibuk berpikir dan
merenungi diri sendiri tentang ilmu yang ingin ditekuni.
Kalau kata Ibu Septi dalam lembar reviewnya, “Jangan
sampai saat kuliah dulu kita salah jurusan, bekerja salah profesi, sekarang
mengulang cara yang sama saat menapaki kuliah di universitas kehidupan, tapi
mengaharapkan hasil yang berbeda. Kalau pak Einstein menamakan hal ini sebagai insanity.”
Ternyata ada sebuah kutipan dari Albert Einstein
tentang insanity. Insanity is doing the
same things over and over again, and expecting different result. Nah loh!
Gak mau kan ya melakukan kesalahan yang sama saat memutuskan menekuni ilmu di universitas
kehidupan ini.
Satu lagi hal yang paling menggugah saya. Bisa dibilang
menyinggung saya sih, karena apa yang sampaikan ini saya banget. Saya yang suka
belajar banyak hal dan selalu ingin belajar apa saja.
Kata Ibu Septi dalam tulisan review penugasannya, “Banyak
diantara kita menganggap semua ilmu itu penting tapi lupa menentukan prioritas.
Hal inilah yang menyebabkan hidup kita tidak fokus, semua ilmu ingin
dipelajari, dan berhenti pada sebuah “kegalauan” karena terkena “tsunami
informasi”. Yang lebih parah lagi adalah munculnya penyakit “FOMO” (Fear of
Missing Out), yaitu penyakit ketakutan ketinggalan informasi. Penyakit ini juga
membuat penderitanya merasa ingin terus mengetahui apa yang dilakukan orang lain
di media sosial. FOMO ini biasanya menimbulkan penyakit berikutnya yaitu
”NOMOFOBIA”, rasa takut berlebihan apabila kehilangan atau hidup tanpa telepon
seluler pintar kita.”
Karena hal itulah kami yang ada di kelas diajak
untuk kembali sehat menanggapi berbagai informasi, apalagi informasi yang
tersebar di media. Meskipun kelas kami berlangsung online, harapannya bukan
menjadi alasan untuk terus berada di depan gadget. Jika dihitung-hitung jumlah
jam belajar per pekan hanya empat jam. Setelah itu diharapkan bisa segera beralih
ke kegiatan offline lagi tanpa ponsel. Kalau pun kembali ke kegiatan online,
seharusnya kegiatan online tersebut fokus pada informasi seputar jurusan ilmu
yang kita ambil. Sehingga waktu bergadget bisa diniatkan sebagai investasi
waktu dan ilmu dalam rangka menambah jam terbang kita. Sedangkan untuk hal-hal
lain yang tidak selaras dengan fokus keilmuan kita cukup katakana, “Menarik,
tapi tidak tertarik!”
Lalu apa sih pentingnya menentukan jurusan ilmu
dalam universitas kehidupan ini?
Mengutip apa yang disampaikan di kelas, jurusan ilmu yang kita tentukan dengan
sebuah kesadaran tinggi di universitas kehidupan ini, akan mendorong kita untuk
menemukan peran hidup di muka bumi ini. Sebuah alasan kuat yang sudah kita tuliskan kepada pilihan ilmu
tersebut, jadikanlah sebagai bahan bakar semangat kita dalam menyelesaikan
proses pembelajaran kita di kehidupan ini. Sedangkan strategi yang sudah kita
susun untuk mencapai ilmu tersebut adalah cara/kendaraan yang akan kita gunakan
untuk mempermudah kita sampai pada tujuan pencapaian hidup dengan ilmu
tersebut.
Harapan lainnya setelah menentukan ilmu yang akan
ditekuni adalah kita bisa semakin giat menuntut ilmu dengan cara yang diridhai-Nya.
Kemudian kita bisa semakin dekat kepada sumber dari segala sumber ilmu, yaitu Allah
SWT yang Maha Memiliki Ilmu. Tidak smpai di situ, berharap setelah menetukan
ilmu yang akan ditekuni tersebut bisa menjadi penuntut ilmu yang ada di jalan
yang benar sehingga muncul perubahan baik dalam diri.
Allahumma amiin.
Sumber tulisan:
Review NHW#1 Matrikulasi IIP Jakarta 02
@fatinahmunir