- Back to Home »
- Sepotong Inspirasi »
- Jejak Pendidikan Belanda untuk Indonesia
Posted by : Fatinah Munir
04 May 2013
Selama 350 tahun Indonesia dijajah oleh Belanda, mulai dari oleh
perusahaan dagang bernama VOC hingga pada pemerintahannya sendiri yakni Hindia
Belanda (Nederlands Indie). Sejumlah literasi menyebutkan bagaimana kejinya
pemerintahan Belanda menjajah Indonesia. Tapi,pernahkah kita menyadari bahwa
setidaknya ada beberapa hal positif yang diperoleh Indonesia melalui sisa-sisa
penjajahan Belanda yang salah satunya adalah pendidikan?
Menilik
kembali sejarah pendidikan Indonesia, pendidikan formal Indonesia dimulai pada awal
abad ke-20. Pada awal 1900-an ini di kalangan Belanda muncul orang-orang yang
ingin memberikan keuntungan kepada negara jajahan Belanda, termasuk Indonesia. Salah
satu orang yang ada dalam kalangan ini adalah Van Deventer, yang pada 1899 menjabat sebagai Gubernur Hindia
Belanda mencetuskan moto “Hutang Kehormatan”
atau de Eereschuld. Moto ini dikenal sebagai Politik Etis (Etische Politiek)
yang satu diantara tiga program Plotik Etis adalah upaya mencerdaskan negara
jajahan melalui pendidikan berasaskan negara yang menjajah.
Di bawah jajahan Belanda, pada 1900 di Indonesia
mulai banyak bermunculan sekolah-sekolah berbasis Barat yang bertujuan
memperbaiki kehidupan pribumi melalui sistem Barat. Sebagai pencetus sekolah
pribumi di masa penjajahan Belanda, Van Deventer menghimbau kepada pemerintahan
Belanda bahwa pemeroleh pendidikan tidak sebatas pada pribumi golongan aristokrat.
Akan tetapi, menurut Deventer, pribumi golongan bawah juga perlu memperoleh
pendidikan.
Berdasarkan gagasan Van Deventer
inilah, muncul sekolah-sekolah untuk rakyat biasa yang menggunakan bahasa
daerah sebagai bahasa pengantarnya. Meskipun tidak sebaik pendidikan untuk
kalangan pribumi aristokrat, pendidikan yang diterima rakyat biasa dapat dikatakan
sangat layak. Dengan tujuan tersirat bahwa pendidikan yang dibangun Belanda di
Indonesia guna mendapatkan tenaga kerja yang murah dan terlatih, Belanda tetap
memberikan kontribusi besar pada perkembangan pendidikan dan ketenagaan
Indonesia untuk tahun-tahun selanjutnya.
Hasil Komisi Pendidikan Indonesia
Belanda (1928-1929), dari sekian banyak pribumi yang menerima pendidikan dari
pemerintahan Belanda, 2 % di antaranya mampu berdiri sendiri dalam artian
membuat usaha dan lapangan pekerjaan sendiri, lebih dari 83 % darinya menjadi
tenaga bayaran, dan hanya sekitar 10-15 % sisanya yang menganggur. Berdasarkan data
di atas dapat dikatakan bahwa pendidikan yang dicetuskan Belanda di Indonesia mampu
membawa Indonesia pada dunia enterpreneur dan
ketenagakerjaan.
Berkat pendidikan yang rintis Belanda,
para pemuda Indonesia mula membuka wawasan akan apa saja yang terjadi di luar. Dampaknya,
pendidikan yang dirintis Belanda justru mengantar pemuda Indonesia pada
pemikiran perlu adanya cita-cita kebebasan dari penjajahan menuju gerbang
kemerdekaa. Melalui pendidikan yang dirintis Belanda, lahirnya pemuda-pemuda yang
dikenal sebagai penggerak kemerdekaan nasional. Dengan demikian, pendidikan
Indonesia yang dirintis Belanda secara tidak langsung sejatinya telah
mengantarkan Indonesia pada kemajuan dan perubahan yang lebih baik. Semangat perubahan,
belajar dan bekerja, kebebasan, dan terbukanya pemikiran pemuda Indonesia di
bawah didikan Belanda menjadi salah satu dampak positif sekaligus pencetusan
kemerdekaan nasional. Selain itu, sistem dan struktur pendidikan Indonesia
sampai saat ini merupakan hasil dari adaptasi pendidikan Belanda.
Berdasarkan tulisan di atas, dapat
disimpulkan bahwa tidak semua yang dilakukan Belanda selama masa penjajahannya
di Indonesia membawa dampak negatif. Dampak positif kebijakan Belanda di masa
penjajahannya adalah pendidikan yang rintis Belanda mengantarkan Indonesia
kepada keterbukaan pada wawasan dan ilmu pengetahuan. Dengan demikian, terbuka
pulalah pemikiran bangsa Indonesia untuk meraih kebebasan dan merdeka secara
nasional.
Referensi tulisan:
http://suwardi.dosen.narotama.ac.id/2012/02/06/pengaruh-positif-belanda-dalam-eksistensinya-terhadap-sejarah-hukum-termasuk-pendidikannya-di-indonesia/
http://rifkysunandi.blogspot.com/p/blog-page.html
http://caesardemas.blogspot.com/2012/11/sejarah-pendidikan-indonesia-pada-zaman.html
http://ms.wikipedia.org/wiki/Perekaan_dan_penemuan_Belanda
Referensi gambar: di sini
Referensi tulisan:
http://rifkysunandi.blogspot.com/p/blog-page.html
http://caesardemas.blogspot.com/2012/11/sejarah-pendidikan-indonesia-pada-zaman.html
http://ms.wikipedia.org/wiki/Perekaan_dan_penemuan_Belanda
Referensi gambar: di sini
benar..
ReplyDeletegak semua yang ditinggalkan belanda diindonesia itu berdampak negatif..
salah satu contoh yang pernah aku temukan ialah dua kelas di SMP ku dulu..
itu adalah sekolah yang dibangun oleh belanda..
masih ada tapi sekarang udah direnovasi..
ayahku juga sekolah dizaman penjajahan belanda..
Waah, seriusan? Rita sekolah di mana? Keren dong, bangunan kelasnya nuansa kolonial gitu :)
Deleteyaapps betul banget, malah dari zaman penjajahan belanda itulah Indonesia bisa lebih berkembang, ada untungnya juga dijajah #uppss enggak deng,,hhe
ReplyDeletesukses ya lombanya, moga menang :D
Hehehe, ada untung ada ruginya. Tapi, yang penting bagaimana kita bisa memanfaatkan keuntungan itu dan membalas kerugian itu dg cara yang pintar, Ivaa :)
DeleteAmin ya Allah Karim. Thanks for your dua :)
yup bener banget, semuanya pasti ada hikmahnya hehe
ReplyDeleteanw sukses ya lombanya ;)
Yup, memang seperti itu fitrahnya :)
DeleteThanks for your dua :)
Bukannya dibuku buki pelajaran pada saat belanda.menjajah orang pribumi gak boleh sekolah? Hanya boleh jadi budak dan pelayan belanda? Makanya dari situ, dari kegelisahan itu Budi Utomo mendirikan sekolah yang diperuntukan untuk pribumi. Yang mana sih yang bener?
ReplyDeleteSukses ya lombanya. Semoga menang
Boleh sekolah kok, Bang Bayu. Tapi yaa level sekolahnya beda-beda, mulai dari yang cuma diajarin baca-tulis, baca-tulis-hitung, sampai yang dididik menjadi tenaga ahli. Naah, tokoh-yokoh pemuda dan penggerak itulah yang dulunya sekolah. Budi Oetomo juga buah dari sekolah yang didirikan Belanda.
DeleteAnyway tuh Ayahnya Rita pernah sekolah sama Belanda :)
Amin Allah. Thanks doanya, Bang :)
merdekaa! ahahah~ gut luck mbak :))
ReplyDeleteAmin ya Lathif :)
DeleteHehe. Thank you Diaaan :)
Makasih infonya mbak! Jaya terus!
ReplyDeleteMakasih infonya mbak! Jaya terus!
ReplyDelete