Posted by : Fatinah Munir 25 July 2018



Kali ini memasukin NHW #7, sebuah NHW yang berbeda dari sebelumnya. Bahkan bisa dibilang NHW kali ini unik buat saya. Di NHW #7 ini saya dan seluruh peserta kelas diminta untuk mengikuti tes bakat secara online (dan gratis pastinya, wkwkwk) di www.temubakat.com milik Abah Rama, rekan hebatnya Bu Septi dan Pak Dodik.

Setelah melakukan tes, katanya akan ada konfirmasi berupa hasil tes yang bisa kita baca sesuai arahan. Menurut Uni Trisa, fasilitator saya, hasil tes ini bisa kita baca tetapi untuk menganalisanya harus bertanya kepada ahlinya. Hehehe.

Tugas keduanya, yakni selesai melakukan tes dan membaca tes sendiri saya akan membuat kuadran aktivitas. Kuadran aktivitas ini akan dibagi menjadi empat kuadran; kuadran 1 untuk aktivitas yang saya suka dan bisa, kuadran 2 untuk aktivitas yang saya suka tapi tidak bisa, kuadran 3 untuk aktivitas yang saya tidak bisa tetapi saya suka, dan kuadran 4 untuk aktivitas yang saya tidak suka dan saya tidak bisa.

Tes bakat di www.temubakat.com

Jadi tes ini sangat sederhana dan canggih menurut saya. Hehehe. Hanya butuh 10 sampai 15 menit untuk menyelesaika tes ini lalu akan muncul hasil beserta kesimpulan dari tes yang sudah kita jalani. Nah, berikut ini saya akan melampirkan foto hasil tes saya beserta penjelasan ringkasnya. Penjelasannya saya buat sendiri berdasarkan petunjuk cara membaca hasil tes. Tapi perlu diingat lagi kalau ini hanya membaca, bukan menganalisa hasil tes. ^^

Tadaaaa! Ini hasil tes saya. Seluruh potensi yang muncul di atas disusun berdasarkan abjad, bukan berdasarkan kedominanan, sedangkan untuk kolom  tingkat kekuatan diri disusun berdasarkan besarnya persentase sekaligus berdasarkan abjad juga.



Potensi saya

Berdasarkan hasil tes ini saya punya tujuh potensi diri, yakni analisa, kreatif, distributif, edukatif, interpretasi, melayani, dan visioner. Ketujuh potensi ini kurang lebih menggambarkan bahwa diri saya bagus dalam melakukan aktivitas analisa, tidak heran karena saya senang mengobservasi dan mengamati. Terlebih di bidang saya, pendidikan autisme, dibutuhkan kemampuan observasi dan analisa yang kuat untuk melihat kemampuan sosial-komunikasi dan perilaku anak. Di samping itu, sangat cocok dengan keinginan terpendam saya untuk menjadi seorang peneliti di bidang saya saat ini.

Dikatakan juga kalau saya memiliki kemampuan yang lebih dalamberimajinasi untuk menemukan suatu rancangan baru.Iya sih, saya sering banget berkhayal untuk membuat sesuatu. Bahkan tidak jarang apa yang saya bayangkan ini berlangsung dengan sangat cepat, detail, dan sometimes apa yang saya imajinasikan ini hampir tidak mungkin direalisasikan. Tapi tidak apa-apalah ya, berimajinasi kan gratis dan kata orang-orang keren apa yang kita hadapi di masa depan adalah apa yang kita pikirkan dan imajinasikan di masa kini. Hehehe. Mungkin karena kemampuan imajinasi ini juga dikatakan bahwa saya memiliki kemampuan yang lebih daripada orang lain untuk selalu berpikir bahwa setiap hal pasti memiliki jalannya masing-masing. Yup! Saya memang selalu berpikir seperti ini. Saya selalu mencari celah untuk melakukan apapun yang saya harapkan. Kalaupun celah itu tidak terlihat sekarang, saya selalu berpikir bahwa suatu hari nanti ccelah atau jalan itu akan terlihat dan saya bisa mendapatkan apa yang saya harapkan. Hehehe, agak maksa sih ya, tapi insya Allah selalu positif thinking juga jadinya ke Allah SWT. ^^

Di samping itu dikatakan saya juga seorang yang suka mengajar atau menyampaikan ilmu hingga bisa dipahami orang lain. Ini benar banget! Saya suka mengajar. Di NHW sebelumnya saya sempat mengatakan bahwa mengajar sudah seperti hobi atau kegemaran saya dan penghasilan dari mengajar seperti bonus buat saya. Hehehe. Selain karena memang saya senang belajar hal baru, saya  senang menjelaskan dan menyampaikan ilmu, baik dalam bentuk tulisan dan ucapan. Oleh karena itu saya akan senang kalau ada orang yang ikut paham kalau saya juga paham. Saya senang bersama orang-orang yang mau belajar dan mengambil hikmah (nilai-nilai kebaikan) dari setiap yang dipelajari. Nah, hal ini beriringan sekali dengan potensi besar saya yang dituliskan di hasil tes bahwa saya mempunyai kesenangan yang tinggi untuk memajukan orang dan gemar melihat kemajuan orang lain.

Dua potensi di atas Qodarullah berhubungan sekali dengan potensi saya selanjutnya. Di hasil tes itu dikatakan bahwa saya mempunyai kemampuan besar dalam menjelaskan sesuatu kepada orang lain dan senang melayani dengan keinginan yang tulus.Hehehe, ini amat sangat tepat. Sampai saat ini saya akan menolak secara batin, pikiran, dan fisik, hal-hal yang tidak bisa saya lakukan dengan tulus. Saya harus punya alas an kuat dulu mengapa saya harus melakukan suatu hal. Kalau saya merasa nyaman, tenang, dan penuh ketulusan, meskipun hal tersebut sulit dilakukan maka saya akan tetap melakukannya. Tapi kalau saya tidak bisa menemukan alasan yang membuat saya melakukan hal tersebut dengan nyaman, tenang, dan tulus atau jujur, maka saya tidak akan bergerak sedikitpun untuk melakukan hal tersebut. Mungkin potensi ini yang membuat saya selama sangat senang aktivitas-aktivitas sosial atau filantropi. Dan mungkin karena potensi ini juga saya menjadi sosok yang sangat buruk dalam hal berpura-pura atau memasang fake smile. Hihihihi. Saya kurang mampu menyembunyikan ketidaksukaan saya pada sesuatu apalagimemaksa diri saya sendiri untuk pura-pura suka terhadap sesuatu. :D

Terakhir, dikatakan pula kalau saya termasuk sosok yang mampu mengantisipasi masa depan dengan bijak dan suka menentukan tujuan jangka panjang yang benar. Saling berhubungan dengan kemampuan kreativitas saya, pun dikatakan kalau saya senang menghayalkan apapun yang mungkin terjadi jauh ke masa depan. Inia mat sangat saya banget deh! Hihihi. Saya senang membuat perencanaan jangka panjang. Saking panjangnya, sampai-sampai beberapa teman dekat akan berkomentar kalau saya berpikir terlalu keras dan terlalu jauh. Beberapa teman bahkan berkomentar kalau saya tampak terlalu mengkhawatirkan apa yang akan terjadi di masa depan. But it’s okay buat saya, memikirkan keadaan kita nanti dan apa saja yang akan kita hadapi nantinya adalah hal positif bagi saya. Lebih baik saya mengkhawatirkan masa depan daripada saya nanti kebablasan dalam menghadapi masa depan yang tidak dirancang, terlebih untuk masa depan akhirat saya. ^^*

Kelemahan Saya

Selain tahu tujuh potensi terbesar dalam diri saya, dalam hasil tes bakat ini tertera juga daftar kelemahan saya. Kurang lebih ada enam kelemahan saya, yakni dalam hal administrasi, marketing, dalam mengoperasikan sesuatu, membuat sesuatu, dalam menjaga sesuatu, dan saat menjual barang. Keenam kelemahan dalam hasil tes ini dikatakan bahwa saya termasuk orang yang perlu usaha double untuk teratur dan rapi dalam hal pemberkasan. Aha! Ini 100% betul. Saya kurang mampu melakukan hal-hal yang bersifat pemberkasan. Oleh sebab itu saya punya usaha double untuk bisa membuat sebuah laporan keuangan sendiri, harus sering-sering melapikan buku-buku yang berserakan di kamar, termasuk harus mengurangi jumlah kertas yang saya punya. Entah itu kertas print jurnal penelitian orang lain, kertas berisi artikel-artikel yang mau dibaca, ataupun kertas-kertas bon. Jadi, kalau ada yang tidak penting, saya tidak akan menyimpan kertas-kertas tersebut. Sedangkan untuk laporan keuangan pribadi, saya selalu mencatat pengeluaran saya di mana saja (supaya tidak lupa sih sebenarnya) meskipun di rumah ada satu buku khusus laporan keuangan pribadi saya. Hehehe

Dikatakan juga kalau saya kurang mampu memperagakan produk atau demo produk agar orang tertarik untuk membeli. Iya, bisa dibilang saya buruk dalam hal mendemokan produk agar orang tertarik untuk ikut menggunakan produk ini. Hal ini mempengaruhi tingkat kemampuan saya dalam mempengaruhi orang lain yang sangat minim. Kondisi ini membuat saya sering gagal merintis usaha jual beli. Siasatnya saya akan meminta orang lain untuk mempromosikan dan menjual produk yang saya punya. Dan sepertinya saya harus mengantisipasi kegagalan setiap penelitian yang nanti akan saya lakukan dengan tidak menggunakan atau membuat alat. Hehehe.

Di sisi lain saya juga perlu usaha luar bisa untuk mengoperasikan sebuah mesin atau alat. Selama ini kemungkinannya ada dua; alatnya rusak atau produknya yang rusak. Hihihihihi T,T" Hal ini sering terjadi kepada saya, terlebih saat mengasistensi murid di kelas teknik cetak dan garmen. Saya lebih baik menghadapi sepuluh anak hyperactive dibandingkan menghadapi satu buah mesin yang tidak bisa melakukan apa-apa. Oleh karena hal ini maka saya menjadi sangat kurang dalam hal memasang atau memproduksi mesin atau bagan. Duuh! Sejauh ini saya selalu meminta tidak diberikan kelas atau menangani kelas dengan berbagai perangkat kecuali computer. Tapi sepertinya saya sangat main aman di sini dan saya perlu mencari cara agar setidaknya saya bisa menghadapi mesin meskipun hanya sekali.

Selanjutnya di hasil tes ini dikatakan kalau saya perlu jauh lebih banyak dari kebanyakan orang untuk mampu menjaga keselamatan dan keamanan dari risiko bahaya atau kecelakaan. Karena kelemahan ini sejak dulu saya sering jatuh atau luka. Saya sadar kalau saya careless, kadang clumsy, dan mudah panik. Hal-hal ini sepertinya yang membuat saya perlu berlatih lebih dalam hal menjaga keselamatan dan keamaan dari bahaya. Oleh sebab itu saya lebih sering mengantisipasi bahaya daripada menjaga atau merawat dari bahaya itu sendiri. Next, saya ingin sekali belajar ilmu medis dasar untuk awam, setidaknya untuk hal-hal darurat. Tahun lalu saya sempat mendaftar di BSMI (Bulan Sabit Merah Indonesia). Qodarullah pelatihannya saya batalkan karena bertepatan dengan keberpulangan Bapak. Semoga suatu hari nanti saya bisa belajar hal ini. Allahumma amiin.

Strenght Cluster

Kelompok kekuatan ini menurut pemahaman saya adalah bagian yang lebih spesifik dari hasil tes yang telah diterima. Dalam kelompok kekuatan ini dibagi menjadi dua peran bakat yakni interpersonal dengan peran mempegaruhi orang (heading), bekerjasama dengan orang lain (networking), dan berperan melayani orang (serving). Peran bakat kedua yakni berperan otak kanan/intuitif (generating idea), berperan sebagai otak kiri atas (thinking), otak kiri bawah (reasoning), peran motivasi dalam diri (elementary), dan peran motivasi luar diri (technical).

Dari depalan bakat peran yang ada, saya mempunyai enam bakat peran yakni empat bakat di peran individual dan dua bakat di peran interpersonal. Untuk saya pribadi, saya merupakan kelompok yang dominan punya peran individual. Artinya saya punya kemampuan generating idea atau intuisi yang cukup baik meskipun kemampuan ini harus diiringi intuisi di bidang lain yang baik pula, mempunyai dan mampu membuat motivasi di dalam dan di luar diri. Selebihnya menurut tes ini saya termasuk orang yang bagus dalam peran interpersonal kecuali di satu peran, yakni saya harus bisa belajar lebih untuk mempengaruhi orang.

Kuadran Aktivitas

Di bawah ini saya membuat kuadran aktivitas saya sendiri berdasarkan kekuatan dan kelemahan saya di atas.



Dari sekian banyak aktivitas yang saya lakukan saya mengambil beberapa aktivitas yang menonjol yang bisa saya masukkan ke dalam kuadran aktivitas bisa-suka ini. Kuadran ini saya buat berdasarkan kecenderungan aktivitas dan refleksi dari NHW-NHW saya sebelumnya. Melalui kuadran ini saya mencoba menyaring aktivitas yang sekiranya perlu saya fokuskan lebih banyak lagi, yakni aktivitas yang ada di kuadran 1 dan kuadran 2.

@fatinahmunir | 25 Juli 2018

Leave a Reply

Terima kasih atas komentarnya :)

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

You are The

Hallo Happy Readers!

Hallo Happy Readers!
Selamat datang di blog pribadi saya. Di blog ini teman-teman akan membaca tulisan-tulisan saya seputar pendidikan, kedisabilitasan dan inklusivitas, pengalaman mengajar, dan tulisan-tulisan lainnya yang dibuat atas inspirasi di sekitar saya. Semoga tulisan dalam blog ini bermanfaat dan menginspirasi pada kebaikan. Selamat membaca!

Contact Me

@fatinahmunir

fatinahmunir@gmail.com

Educator | Writer | Adventurer

Berbakti | Berkarya | Berarti

My Friends

- Copyright © Fatinah Munir -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -