- Back to Home »
- Belajar Menjadi Ibu Profesional »
- Review NHW MIIP #3: Belajar Membaca Cinta-Nya
Posted by : Fatinah Munir
25 February 2018
Kalau kamu ingin berbincang-bincang dengan Dia, maka temuilah Dia
dengan caramu. Tetapi apabila kamu ingin mendengar Dia berbicara, memahami apa
kehendak-Nya padamu, maka iqra, bacalah semua tanda cinta-Nya untuk kita. Mulai
dari surat cinta-Nya sampai dengan orang-orang dan lingkungan di sekeliling
kita
(Institute Ibu
Profesional)
Apa yang
sudah saya dan teman-teman di kelas Matrikulasi IIP lakukan di proses Nice Homework#3 lalu adalah proses membaca. Dimulai dari membuat surat cinta. Mengapa
harus membuat surat cinta? karena bagaimana kita bisa merasakan surat cinta-Nya,
kalau kita sendiri tidak pernah menghargai betapa beratnya menuliskan sebait
demi sebait surat cinta untuk kekasih. Duuuuh!
Dan kita
semua belajar bagaimana melihat respon, surat cinta yang disampaikan dengan
hati, kadang tidak pernah berharap apapun, mulai dari dicuekin, meski tanda
centang sudah berubah warna biru sampai dengan surat cinta balasan suami
yang ditulis di wall FB yang membuat hati makin mengharu biru. (ini mah buat
yang sudah punya suami ya. Berbeda dengan saya yang membuat surat cinta imajiner.
Heheh)
Demikianlah
Sang Maha Pemberi Cinta, kadang memberi tanpa meminta. Surat cinta sudah
dikirim, waktu pertemuan sudah ditentukan, candle
light dengan hidangan istimewa di sepertiga malam terakhir sudah disiapkan,
tapi kita kekasihnya tetap dingin dengan seribu satu alasan. Tetapi Dia tetap
mencintai kita, tanpa pamrih.
Menyitir
puisi Sapadi Djoko Damono,
aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu
aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan
kepada hujan yang menjadikannya tiada
Maka
tetaplah alirkan cinta kepada pasangan kita, anak-anak kita, jangan pernah
berhenti, seberapapun menyakitkannya balasan yang kita terima. Setelah
mengalirkan rasa, sekarang mulailah melihat dua kalimat yang sangat penting ini
untuk memaknai apa makna sebuah misi kehidupan.
“Dua hari yang paling penting dalam hidupmu adalah hari pada saat kamu
dilahirkan dan hari di saat kamu menemukan jawaban mengapa kamu dilahirkan”
Setiap dari
kita memiliki misi spesifik hidup yang sangat penting digunakan dalam membangun
peradaban. Langkah berikutnya adalah kita akan dipertemukan dengan partner
hidup kita, anak-anak kita dimana mereka membawa misi hidupnya sendiri-sendiri,
dan bersama kita dalam sebuah keluarga. Beberapa gabungan misi spesifik hidup setiap
anggota keluarga tersebut akan bersinergi membentuk sebuah misi spesifik
keluarga. Inilah yang akan menjadi amunisi kekuatan kita untuk mengarungi
samudera di atas bahtera rumah tangga, baik di saat ombak tenang, maupun
saat badai menghadang.
Maka ada
satu kalimat lagi yang bisa lebih membantu kita untuk memaknai apa arti sebuah
misi keluarga.
“Dua fase yang paling penting dalam hidupmu adalah fase di saat kamu
bertemu dengan jodohmu dan fase di saat kamu menemukan jawaban mengapa kamu
berdua dipertemukan”
Dengan
demikian semakin paham kita bahwa semua menginginkan keberadaan kita dan
keluarga kita, Allah tidak pernah menciptakan sesuatu dengan sia-sia. Maka
bersungguh-sungguhlah dalam menjaga amanah yang sudah diberikan dengan sepenuh
cinta untuk kita.
Semua
keluarga berjalan menuju sebuah VISI
HIDUP. Kesamaan visi hidup inilah yang membuat kita bisa bersama-sama dalam
satu gerakan dengan saling menguatkan peran masing-masing sesuai dengan misi
spesifik hidup dan keluarga masing-masing.
Inilah visi
hidup kita semua dalam membangun peradaban, terlalu berat apabila dikerjakan
sendiri-sendiri, maka kerjakanlah dengan misi spesifik kita masing-masing. Jangan
pernah bandingkan diri kita, anak kita, keluarga kita dengan diri/anak/keluarga
lain. Tapi bandingkanlah dengan diri/anak/keluarga kita sendiri. Apa perbedaan kita
hari ini dengan perbedaan kita satu tahun yang lalu.
"Kuncinya bukan pada seberapa banyak harta yang kita miliki,
melainkan seberapa BERSUNGGUH-SUNGGUH nya kita dalam menjalankan MISI HIDUP
kita"
(Institute Ibu
Profesional)
Tim Matrikulasi IIP
Sumber
Bacaan:
Materi
matrikulasi membangun peradaban dari dalam rumah, IIP, 2018
Tulisan-tulisan
Nice Homework #3 dari para peserta matrikulasi IIP, 2018
Hasil
diskusi penajaman misi hidup dengan bapak Dodik Mariyanto dan Abah Rama Royani