Posted by : Fatinah Munir 02 July 2017

"Baik atau buruknya orang dilihat dari saat meninggalnya. Cukup pikirkan gimana nanti kita meninggal, bukan sibuk pikirkan dunia yang akan ditinggal."

Nasihat itu sering disampaikan bapak. Terkadang saat kami sedang duduk berdua atau saat berita kematian disampaikan melalui pengeras suara masjid terdekat rumah. Hingga saya tahu bahwa nasihat yang bapak sampaikan sejatinya adalah salah satu hal yang diajarkan Rasulullah SAW kepada kami, umatnya.

Belakangan ini, nasihat itu terus terngiang di telinga saya. Bukan karena teringat-ingat pada beliau, melainkan karena berbagai kematian yang menunjukkan wajahnya beberapa hari ini di sekitar saya juga banyaknya berita kematian di media.

Misalnya saja kabar kematian Julia Perez beberapa hari lalu yang cukup memenuhi setiap media dan sosial media. Kematiannya tidak akan membuat saya iri jika saja itu tidak terjadi di bulan suci ini. Kemudian saya bertanya-tanya pada diri sendiri, akankah saya Allah Menjemput saya di tengah Ramadan atau di hari lain yang Allah Muliakan atau bahkan tidak pada keduanya?


Belum lagi kabar meninggalnya seorang lelaki dalam sujudnya di tengah kekhusukan jamaah shalat isya. Terlafazkan tasbih yang berulang selama2 saya menyaksikkan video yang ditunjukkan oleh rekan kerja saya. Lalu tanpa terasa air mata saya dan yang lainnya tumpah. Saya terus penasaran, amal baik apa yang lelaki itu lakukan di dunia hingga Allah Jemput dia saat bersujud pada-Nya di bulan mulia?

Kemudian nasihat bapak tentang akhir kembali berputar di kepala, hingga kegelisahan kembali menggema. Akankah Allah perkenan saya Menemuinya dalam kekhusukan ibadah ataukah saat saya sedang khilaf dan alpa?

Di sisi lainnya, kabar kematian lainnya datang dari kabar kecelakaan, perampokan, dan kebakaran yang merenggut nyawa. Semuanya membukakan mata bahwa betapa banyak cara bagi-Nya untuk Menjumpai setiap yang bernyawa. Tetapi entah di cara yang makakah Allah akan Menjemput kita, pada tempat dan waktu mulia ataukah sebaliknya.


"Abah mikirin terus, Lis, apakah Abah sudah berbuat baik dan dinilai baik sama Allah. Abah masih mikirin, apakah nanti Abah bisa meninggal di hari Jumat dan dishalati banyak jamaah shalat Jumat?" kalimat itu seketika teringat oleh saya. Ya, saya pun memikirkan hal sama dengan Abah. Sampai saat ini. 


“Sungguh ada seorang hamba yang menurut pandangan orang banyak mengamalkan amalan penghuni surga, namun berakhir menjadi penghuni neraka. Sebaliknya ada seorang hamba yang menurut pandangan orang melakukan amalan-amalan penduduk neraka, namun berakhir dengan menjadi penghuni surga. Sungguh amalan itu dilihat dari akhirnya.” 
(HR. Bukhari, no. 6493)

Leave a Reply

Terima kasih atas komentarnya :)

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

You are The

Hallo Happy Readers!

Hallo Happy Readers!
Selamat datang di blog pribadi saya. Di blog ini teman-teman akan membaca tulisan-tulisan saya seputar pendidikan, kedisabilitasan dan inklusivitas, pengalaman mengajar, dan tulisan-tulisan lainnya yang dibuat atas inspirasi di sekitar saya. Semoga tulisan dalam blog ini bermanfaat dan menginspirasi pada kebaikan. Selamat membaca!

Contact Me

@fatinahmunir

fatinahmunir@gmail.com

Educator | Writer | Adventurer

Berbakti | Berkarya | Berarti

My Friends

- Copyright © Fatinah Munir -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -