Posted by : Fatinah Munir 11 April 2015



Hasil Ujian Masuk Bersama akan diumumkan. Aku masih mengikuti perkuliahan Farmasi. Hari itu aku memilih pulang ke rumah daripada ke asrama. Tepat sehabis maghrib aku tiba di rumah dan membuka website pengumuman. Aku memasukkan beberapa angka yang menjadi identitasku. Klik. Sebuah tulisan terpampang lebar.

Selamat Anda Lulus di Pendidikan Luar Biasa Universitas Negeri Jakarta!

Aku senang bukan kepalang. Saat itu aku ke kamar emak bapak juga kakak untuk memberitahukan bahwa aku diterima di Pendidikan Luar Biasa Universitas Negeri Jakarta. Seisi rumah ikut senang. Kini semuanya membantuku mempersiapkan kepindahanku ke UNJ.

“Kalau dari awal kamu ke UNJ aja, biaya masuk Farmasi bisa dipakai sampai kamu lulus dari UNJ kali ya, Nak?” kata emak kepadaku.

Saat itu aku langsung menangis, memegang tangan emak sambil memintaa maaf atas apa yang telah aku lakukan.

“Emak jangan bilang gitu dong. Lis berat ngejalaninnya nanti,” kataku.

“Nggak. Nggak apa-apa kok. Ya buat pelajaran aja jangan sampai begini lagi. Pilih yang Lis mau. Jangan terbawa omongan orang. Sekarang belajar yang benar di UNJ,” nasihat emak kepadaku.

Sambil mengurus pendaftaran ulang, kakak membantuku pindah dari asrama ke rumah. Aku memilih tinggal di rumah selama kuliah di UNJ. Meskipun harus ditempuh dengan dua kali naik angkutan umum, tetapi jarak UNJ dengan rumah cukup dekat. Hanya 45 sampai 60 menit. Jika macet, maksimal aku  membutuhkan waktu 90 menit.


***


Sejak pertama kali masuk UNJ, aku mencatat kembali janji-janjiku kepada emak bapak. Aku belajar lebih giat dan lebih aktif dibandingkan saat aku masih di Farmasi. Aku berusaha semampuku untuk membuktikan pada emak bapak bahwa kepindahanku ke pendidikan tidak untuk main-main dan aku siap membuktikan bahwa aku bisa membayar satu tahunku di Farmasi dengan banyak prestasi di tempat baruku.

Alhamdulillah, di UNJ aku berusaha aktif di BEM Jurusan Pendidikan Luar Biasa (BEMJ PLB) dan Pers Dakwak Kampus (PDK). Sejak tahun pertama perkuliahan aku menjadi bagian dari tim redaksi PDK. Di tahun kedua perkuliahan, aku dipercaya menjadi Ketua BEMJ PLB. Tidak hanya itu, di tahun pertama aku mendirikan sebuah komunitas yang bergerak di bidang pendidikan untuk anak-anak yang bekerja di jalanan  yang kini berkembang cukup pesat. Selama di UNJ pun aku dinobatkan menjadi delegasi kampus untuk pertemuan pemuda Indonesia di beberapa daerah. Berkat inilah aku bisa menyambangi banyak kota di Indonesia mulai dari pulau Jawa, Sumatera, hingga Kalimantan.

Sejak semester dua hingga semester empat aku bekerja sebagai penulis lepas dan reporter freelance di dua majalah sekaligus sambil sesekali mengirim cerita fiksi ke majalah online. Pada semester lima hingga tujuh aku memilih bekerja sebagai guru pendamping anak-anak berkebutuhan khusus di sekolah inklusi. Alhamdulillah, semua aku lakukan dengan lancar berkat doa dari emak bapak dan semua ini untuk mereka pula.

Meskipun ada beberapa hal yang belum bisa aku penuhi, tapi aku bersyukur setidaknya banyak hal yang sudah aku lakukan untuk “membayar” hutang satu tahunku di Farmasi kepada emak bapak. Ya, meski sebanyak apapun hal yang sudah aku lakukan tidak sebanding dengan apa yang sudah dilakukan emak bapak kepadaku.

© Lisfatul Fatinah Munir

Orchid House, 11 April 2015

{ 2 komentar... read them below or Comment }

  1. Sampai terharu aku bacanya mba. Terimakasih mba, karena baca ini aku makin semangat dan yakin akan pilih jalan yang mana. :) sukses terus mba,,

    ReplyDelete

Terima kasih atas komentarnya :)

You are The

Hallo Happy Readers!

Hallo Happy Readers!
Selamat datang di blog pribadi saya. Di blog ini teman-teman akan membaca tulisan-tulisan saya seputar pendidikan, kedisabilitasan dan inklusivitas, pengalaman mengajar, dan tulisan-tulisan lainnya yang dibuat atas inspirasi di sekitar saya. Semoga tulisan dalam blog ini bermanfaat dan menginspirasi pada kebaikan. Selamat membaca!

Contact Me

@fatinahmunir

fatinahmunir@gmail.com

Educator | Writer | Adventurer

Berbakti | Berkarya | Berarti

My Friends

- Copyright © Fatinah Munir -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -